You are currently viewing Awas! Ini 4 Gaya Komunikasi yang Harus Kamu Pahami Supaya Gak Lagi Miskomunikasi
Gaya Komunikasi

Awas! Ini 4 Gaya Komunikasi yang Harus Kamu Pahami Supaya Gak Lagi Miskomunikasi

Pembelajarproduktif.com – Halo Sobat Pembelajar! Di sini aku mau menjelaskan tentang gaya komunikasi nih. Tapi sebelumnya, kamu tahu gak gaya komunikasi yang sering dipakai pasangan atau rekan kerjamu? Nah, kamu harus tahu kalau setiap orang memiliki gaya komunikasinya masing-masing.

Dengan memahami gaya komunikasi setiap orang, kamu dapat menghindari miskomunikasi dengan pasangan atau rekan kerjamu. Untuk itu, kamu harus memahami 4 gaya komunikasi ini. Simak artikel ini dengan baik-baik ya…

Sepenting Apa Memahami Gaya Komunikasi?

Gaya Komunikasi

Sebelum aku menjelaskan pembahasan utama, aku mau menjelaskan dulu tentang pentingnya memahami gaya komunikasi terutama terkait pengertian dasar komunikasi itu sendiri. 

Jadi, komunikasi adalah salah satu keterampilan mendasar yang wajib dikuasai semua orang. Pasalnya, komunikasi adalah cara kamu menyampaikan apa yang ada di dalam pikiran maupun hati. Tanpa adanya komunikasi, dunia tidak akan pernah bisa berkembang karena komunikasi adalah salah satu cara menyampaikan aspirasi, ide, maupun gagasan yang kamu miliki.

Nah, cara atau gaya setiap orang berkomunikasi itu berbeda-beda. Ada berbagai macam faktor setiap orang memiliki gaya komunikasi yang berbeda, seperti perbedaan latar belakang keluarga, lingkungan, pendidikan, dan lain-lain.

Mengingat setiap orang memiliki gaya komunikasi yang berbeda, terkadang perbedaan inilah yang sering menciptakan kesalahpahaman atau miskomunikasi terhadap suatu hal. 

Misalnya, kamu sedang membahas “A”, tetapi dia menangkapnya “B” sehingga terciptalah suatu konflik. Hal-hal seperti ini sering sekali terjadi jika kamu tidak memahami gaya komunikasi.

Baca Juga: Cara Komunikasi Menggunakan Model ATA

4 Gaya Komunikasi

Sekarang aku mau menjelaskan 4 gaya komunikasi. Penting bagi kamu untuk memahami 4 gaya komunikasi ini demi mencegah terjadinya kesalahpahaman atau miskomunikasi seperti contoh di atas. Yuk pahami 4 gaya komunikasi berikut ini!

1. Komunikasi Pasif

Gaya Komunikasi

Ini adalah tipe komunikasi yang sering sekali digunakan oleh orang-orang pendiam karena gaya komunikasi ini cenderung lebih banyak diam dan suka menyimpan isi pikiran untuk dirinya sendiri daripada menyampaikannya kepada orang lain.

Ciri-ciri orang yang memiliki komunikasi pasif adalah cenderung sulit meminta maaf, sulit mengatakan “Tidak”, sering menghindari kontak mata dengan orang lain, dan lebih suka memendam perasaan dan pikirannya sendiri.

Bagi kamu yang pernah menemui orang dengan komunikasi pasif, pasti kamu akan merasa bingung terhadap orang tersebut. Itu karena dia cenderung lebih banyak menutup diri daripada menyampaikan sesuatu kepada kamu.

Nah jika kamu menemui orang dengan komunikasi pasif, tips yang dapat kamu lakukan adalah ajak dia berbicara secara pribadi. Misalnya, kamu mengajak dia pergi ke suatu tempat yang tidak diketahui banyak orang.

Selain itu, kamu juga harus bersabar dalam berkomunikasi dengan orang seperti ini. Jangan terburu-buru saat berkomunikasi, bahkan jangan sampai kamu membuat dia panik, cemas, atau sikap tidak nyaman lainnya muncul. 

Namun, kamu tetap harus mendorong dia untuk menanggapi sesuatu atas pembicaraan yang ingin kamu bahas dengan menggunakan bahasa yang lembut dan sopan. Intinya, buat dia merasa nyaman terlebih dahulu terhadap kondisi di sekitar kamu dan lawan bicaramu itu.

Nah, bagi kamu yang merasa memiliki komunikasi pasif ini, aku menyarankan kamu harus mengubahnya menjadi lebih aktif. Tidak ada yang salah dengan komunikasi pasif ini, tapi kamu harus tahu kalau gaya komunikasi ini memiliki banyak dampak negatif.

Beberapa dampak negatif itu, seperti kamu sering merasa cemas dan takut secara berlebihan, tertekan dan bingung, dan masih banyak dampak negatif lainnya.

Untuk itu, aku menyarankan kamu harus mengubah gaya komunikasi pasif ini menjadi lebih aktif. Salah satu cara yang dapat kamu lakukan adalah sering berinteraksi dengan orang lain. Pastikan setiap hari kamu berinteraksi dengan orang lain sebagai bentuk latihan kamu.

2. Komunikasi Agresif

Gaya Komunikasi

Nah, sekarang aku mau menjelaskan komunikasi agresif. Sebenarnya, komunikasi agresif adalah kebalikan dari komunikasi pasif, yaitu lebih banyak berbicara daripada diam dan cenderung lebih banyak mendominasi suatu pembicaraan.

Selain cenderung mendominasi suatu pembicaraan, ciri-ciri orang yang memiliki komunikasi agresif itu, seperti cenderung suka menyuruh orang lain, sulit mendengarkan pendapat orang lain, bahkan suka menggunakan nada intimidasi.

Jika kamu menemui orang seperti itu, tipsnya adalah kamu jangan langsung terpengaruh. Tetap tenang dan tegas saat berbicara dengan orangnya. Selain itu, kamu harus melihat situasi kapan waktunya untuk memulai dan berhenti melakukan pembicaraan dengan orang yang memiliki komunikasi agresif.

Salah satu hal penting lagi adalah kamu jangan langsung terpancing secara emosional. Hal itu karena membuat situasi pembicaraan menjadi tidak kondusif. Jika kamu sudah berada di posisi tersebut, aku menyarankan kamu berusaha menghindari pembicaraan tersebut. Kamu boleh melanjutkannya ketika situasi sudah tenang.

Nah, bagi kamu yang merasa memiliki komunikasi agresif, kamu harus tahu kalau gaya komunikasi ini juga memiliki banyak dampak negatif. Beberapa dampak negatif ini, seperti membuat orang lain merasa takut dan benci, selalu menyalahkan orang lain untuk menghindari masalah, hingga dikucilkan dari orang lain.

Dari beberapa dampak negatif itu, aku menyarankan kamu untuk mengubah komunikasi agresif. Salah satu tips mengubah komunikasi agresif adalah melatih diri untuk berkomunikasi secara tenang dan lemah-lembut dengan orang lain.

Sama seperti komunikasi pasif, kamu harus sering melatih diri untuk berbicara kepada orang lain dengan sikap lembut dan sopan setiap hari. Kebiasaan ini harus dibentuk secara perlahan-lahan asal pasti dilakukan.Kamu juga harus sering berlatih lebih banyak mendengarkan orang lain daripada berusaha mendominasi pembicaraan. Jika kamu ingin mengucapkan sesuatu, pastikan lihat dulu situasi pembicaraannya. Kamu boleh mengucapkan sesuatu jika ada kesempatan untuk menyampaikannya.

Baca Juga: 5 Tips Menjadi Orang yang Asik dan Bervalue

3. Komunikasi Pasif-Agresif

Gaya Komunikasi

Sebelumnya aku sudah menjelaskan komunikasi pasif dan agresif. Nah sekarang ini adalah gaya komunikasi gabungan dari pasif dan agresif.  Secara sekilas, gaya komunikasi ini tampak seperti pasif, tapi sebenarnya ada sesuatu tersembunyi dari sikap pasif ini. Umumnya, dia menyimpan sesuatu yang dapat mempengaruhi orang lain sehingga jatuhnya mengarah ke agresif.

Misalnya, orang lain menegur seseorang agar dia tidak merokok dalam ruangan. Kemudian, seseorang tersebut merespons bahwa dia tidak akan merokok. Namun ketika orang tersebut pergi, seseorang tersebut justru melanjutkan aktivitas merokoknya. Tentu komunikasi pasif-agresif ini sangat berbahaya bagi orang lain maupun diri sendiri.

Ciri-ciri orang yang memiliki komunikasi pasif-agresif adalah sering mengutarakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perilakunya, sering mengutarakan pernyataan sarkastik, dan membicarakan sesuatu di belakang orang lain.

Ketika kamu pernah menemukan orang yang memiliki gaya komunikasi pasif-agresif, sikap yang dapat kamu lakukan adalah ajak orang tersebut untuk berkomunikasi secara pribadi. Kemudian, minta orang tersebut menyampaikan sesuatu secara jujur dan terbuka demi menghindari kesalahpahaman atau miskomunikasi.

Nah, bagi kamu yang merasa memiliki komunikasi pasif-agresif, aku menyarankan kamu harus mengubah komunikasi ini. Jika kamu terus menggunakan gaya komunikasi ini, orang lain akan banyak menjauhi kamu.

Selain itu, jika kamu memiliki suatu permasalahan dengan orang lain, permasalahan tersebut tidak dapat terselesaikan dengan baik karena kamu tidak melakukan sesuatu sesuai apa yang orang lain harapkan atau butuhkan.

Jadi, sekarang adalah waktunya kamu mengubah komunikasi pasif-agresif ini. Salah satu cara yang dapat kamu lakukan untuk mengubahnya adalah berlatih menyampaikan secara terbuka dan jujur. Cara tersebut harus kamu lakukan setiap hari ketika berinteraksi dengan orang lain agar menjadi kebiasaan yang positif. 

4. Komunikasi Asertif

Gaya Komunikasi

Nah jika dibandingkan dengan tiga gaya komunikasi di atas, komunikasi asertif adalah gaya komunikasi yang efektif. Kenapa? karena komunikasi ini mampu mengungkapkan sesuatu (tidak pasif), tetapi tidak secara berlebihan (tidak agresif).

Ciri-ciri orang yang memiliki komunikasi asertif adalah dia sangat tegas dalam menyampaikan sesuatu sesuai pikiran dan perasaannya dan terbuka kepada orang lain. Di sisi lain, orang tersebut juga mampu mendengarkan pendapat dari orang lain sehingga tidak berusaha mendominasi pembicaraan.

Ciri-ciri lainnya adalah kemampuan berkolaborasi dengan orang lain dan berbagi ide. Orang-orang seperti ini juga memiliki kepercayaan tinggi terhadap dirinya sendiri sehingga berani menyampaikan sesuatu sesuai apa yang dirasakan dan dipikirkannya.

Jika kamu menemukan orang dengan komunikasi asertif, kamu akan merasa nyaman dengan orang tersebut karena dia mampu menyampaikan sesuatu dengan baik, tegas, dan lemah-lembut.

Tentu, jika dibandingkan 3 gaya komunikasi sebelumnya, aku sangat menyarankan kamu untuk menguasai komunikasi asertif ini jika kamu ingin menghindari konflik dan miskomunikasi.

Ada beberapa tips yang dapat kamu lakukan jika ingin menguasai komunikasi asertif. Salah satunya adalah kamu harus memahami kebutuhanmu sendiri dan kebutuhan orang lain. Ini penting agar kamu dapat menyampaikan sesuatu sesuai apa yang kamu dan orang lain pikirkan/rasakan.

Tips lainnya adalah kamu harus sering berinteraksi dengan orang lain. Ini penting agar kamu terbiasa menyampaikan sesuatu sesuai apa yang kamu pikirkan/rasakan kepada orang lain. Tidak hanya itu, kamu juga harus sering mendengarkan pendapat orang lain. Ini penting agar kamu terbiasa memahami apa yang dia butuhkan.

Nah, jadi gimana Sobat Pembelajar! Dari 4 gaya komunikasi itu, kira-kira kamu berada di gaya komunikasi mana nih? Pastikan kamu memahami 4 gaya komunikasi tersebut ya. 

Jika kamu masih menggunakan komunikasi pasif, agresif, dan pasif-agresif, aku sangat menyarankan kamu saat ini mulai menerapkan komunikasi asertif.

Baca Juga: 5 Cara Mengenal Diri Sendiri Biar Makin Produktif

Yuk Terapkan Komunikasi Asertif Mulai Sekarang!

Oh iya, kamu sekarang kan sudah tahu 4 gaya komunikasi. Jadi sekarang kamu tinggal mempraktikkannya sebagai bentuk latihan menerapkan komunikasi asertif. Nah, kebetulan Pembelajar Produktif juga memiliki grup “Komunitas Sobat Pembelajar” yang dapat mendukung latihan komunikasi itu.

Gaya Komunikasi

Di sini, kamu dapat berinteraksi bebas dengan orang lain di grup Komunitas Sobat Pembelajar. Kamu dapat mendiskusikan atau menanyakan apapun itu seputar pengembangan diri maupun produktivitas. 

Dengan bergabung dalam grup tersebut, kamu juga akan memperoleh informasi kegiatan seputar Pembelajar Produktif. Selain itu, kita juga akan mengadakan sesi diskusi setiap pekan secara online.

Yuk, gabung segera ke grup Komunitas Sobat Pembelajar di sini!