You are currently viewing Ini Teknik Rahasia Multitasking Yang Malah Bikin Produktif!

Ini Teknik Rahasia Multitasking Yang Malah Bikin Produktif!

Hai hai hai, Sobat Pembelajar!

Apa yang kamu pikirkan tentang “Multitasking?

Multitasking berkaitan dengan cara kita mengerjakan beberapa pekerajan dalam waktu yang sama.

Kata Multitasking sudah sangat populer dalam dunia produktivitas. Namun, sebenarnya multitasking itu apa ya?

Pembahasan multitasking kali ini khusus untuk kamu, baca sampai habis ya!

Multitasking adalah…

Menurut Very Well Mind, multitasking didefinisikan dengan pengerjaan dua atau lebih tugas secara bersamaan, berbolak-baik dari satu hal ke hal lainnya, dan melakukan beberapa tugas secara berututan.

Nah, teknik multitasking ini sudah banyak diteliti yang menunjukkan bahwa otak kita tidak sebaik yang kita pikirkan saat mengerjakan banyak tugas.

Jadi, menurutmu multitasking bisa membuat produktif atau hanya mitos? Kamu bisa baca jawabannya di sini.

Kita semua pasti pernah melakukan multitasking, entah melakukannya secara sadar atau tidak sadar.

Contoh sederhananya, saat kita lagi baca buku sambil mendengarkan musik, makan siang sambil menonton film, dan bekerja sambil nyemil.

Nah, sesuai dengan judul blog kali ini, ada teknik pengecualian untuk multitasking yaitu…

Teknik Multichannel

Kamu pasti merasa asing mendengar teknik multichannel ini, betul?

Wajar aja… karena teknik ini memang masih banyak orang yang belum tau loh…

Jadi, kamu termasuk beruntung baca blog ini dan tau teknik multichannel.

Mari kita lanjut pembahasannya yaa…

Apa itu Teknik Multichannel?

Teknik multichannel adalah melakukan dua kegiatan sekaligus dengan menggunakan channel berbeda untuk masing-masing kegiatan.

Wah, menarik ya tekniknya hehe…

Cara menggunakan teknik multichannel ini adalah:

1.     Menggunakan dua channel (indra) berbeda

Kita mempunyai 5 indra, yaitu sentuhan (kulit), penglihatan (mata), pendengaran (telinga), penciuman (hidung) dan rasa (lidah).

Teknik ini berarti kita menggunakan dua indra sekaligus dalam waktu yang sama. Cara menggabungkannya tidak sembarangan ya, tapi harus sesuai dengan langkah ke-2 & ke-3.

2.     Hanya satu channel yang menggunakan fokus (perlu mikir)

Selanjutnya, untuk menggunakan teknik ini, kita perlu memilih satu indra saja yang digunakan untuk fokus. Jangan kedua indra ya!

3.     Channel satunya butuh fungsi otak rendah (gak mikir)

Langkah yang terakhir adalah memilih satu indra lainnya yang fokus rendah. Jadi, 1 indra digunakan untuk fokus tinggi dan 1 lagi digunakan untuk aktivitas yang tidak terlalu membutuhkan fokus.

Bingung ya? Gapapa… Biar lebih paham, aku kasih contohnya yaa

Contoh Teknik Multichannel

Berikut ini beberapa contoh yang benar dalam melakukan teknik multichannel:

BACA BUKU + DENGERIN MUSIK
Penglihatan (high focus) + pendengaran (low focus)

DENGER PODCAST + MAKAN
Pendengaran (high focus) + penglihatan & gerakan (low focus)

NYETIR MOMBIL + SIMAK BERITA RADIO
Penglihatan (low focus) + pendengaran (high focus)

NAIK KERETA + NONTON VIDEO
Kesadaran (low focus) + pendengaran & penglihatan (high focus)

TREADMILL + DENGER AUDIOBOOK
Gerakan kaki (low focus) + pendengaran (high focus)

Gimana, sudah mulai paham kan? Hanya boleh satu indra saja yang high focus sementara sisanya mesti low focus.

Contoh Salah Teknik Multichannel

Bagaimana penerapan teknik multichannel yang tidak tepat? Berikut beberapa contohnya:

DENGER PODCAST + DENGER LAGU
Kedua aktivitas memerlukan indra pendengaran

NULIS LAPORAN + NONTON VIDEO
Kedua aktivitas memerlukanindrapenglihatan

BACA MAJALAH + SIMAK AUDIOBOOK
Butuh focus tinggi di kedua indra meskipun menggunakan dua indraberbeda

Silakan dicoba ya!

Gimana? Sudah bisa dipahami?

Kalau sudah, yuk mulai diterapkan! Kamu juga bisa bereksperimen untuk kegiatan yang lain ya…

Kalau kamu merasa masih belum paham, bisa juga nih dengerin versi audionya di podcast CERITA PEMBELAJAR, mungkin kamu jadi bisa lebih memahami, bisa akses podcastnya di sini ya…

Salam pembelajar!