Pembelajarproduktif.com – Halo, Sobat Pembelajar! Pernah nggak kamu merasa bingung sama kepribadianmu sendiri? Ciri-cirinya kadang introvert atau ekstrovert. Kalau iya, bisa jadi kamu ambivert.
Orang dengan kepribadian ambivert seringkali dicap ‘nanggung’. Soalnya, serba setengah-setengah. Hidup di dua dunia.
Kadang suka bersosialisasi, kadang ingin menyendiri. Makanya, kepribadian ini tuh unik banget.
Memahami ciri-ciri ambivert akan membantumu menghargai diri sendiri dan menemukan cara terbaik untuk berinteraksi dengan orang lain. Makanya, yuk simak artikel ini sampai habis!
Apa itu Ambivert?
Eits, sebelum mengetahui 7 ciri-cirinya, yuk kenalan dulu sama tipe kepribadian yang agak kontroversial ini.
Kenapa aku bilang kontroversial, soalnya ada beberapa teori kepribadian yang mengakui adanya ambivert, ada juga yang tidak. Masih diperdebatkan lah.
Dalam beberapa penelitian di dunia psikologi, kepribadian ambivert itu nyata, lho. Menurut American Psychological Association (APA), ambivert punya kombinasi seimbang antara sifat introvert dan ekstrovert.
Makanya, mereka jago beradaptasi dalam berbagai situasi sosial, entah itu ngobrol sama banyak orang atau menikmati waktu sendirian di rumah.
Hal ini sejalan sama studi yang dilakukan oleh Dr. Adam Grant dari University of Pennsylvania, sekitar 50% orang di dunia ini termasuk ambivert.
Artinya, cuma sepertiga dari kita yang bener-bener “murni” introvert atau ekstrovert. Sisanya? Ya, mereka campuran alias ambivert!
Penelitian yang diterbitkan di jurnal Psychological Science juga menunjukkan kalau ambivert punya kemampuan adaptasi yang keren banget. Mereka bisa jadi ekstrovert yang asyik di acara sosial, terus tiba-tiba berubah jadi introvert kalau suasananya mendukung.
Penelitian ini juga menyebut ambivert tuh kayak bunglon, bisa berubah warna sesuai lingkungannya. Mereka gampang banget ngikutin suasana, bisa ngobrol sama siapa aja, dan cepet banget nyambung sama situasi baru.
Kemampuannya yang seimbang ini bikin mereka jadi orang yang mudah beradaptasi dan diandalkan.
Meski begitu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kepribadian manusia lebih tepat dipahami sebagai spektrum daripada kategori tetap.
Misalnya, teori Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) nggak secara resmi mengakui ambivert sebagai tipe kepribadian terpisah. Alias, ambivert tuh nggak ada.
Soalnya, MBTI lebih fokus pada pengelompokan individu ke dalam 16 tipe kepribadian yang spesifik.
Jadi, seseorang dianggap lebih dominan pada salah satu kutub, baik itu introvert atau ekstrovert. Nggak ada tuh yang nanggung di tengah-tengah kayak si ambivert.
Nah, kurang lebih begitu. Lalu, apa aja ciri-ciri ambivert?
Baca Juga: Jangan Salah! Ini 6 Perbedaan Introvert dan Pendiam
1. Kemampuan Adaptasi
Ambivert dapat berfungsi baik sebagai pendengar maupun pembicara. Kemampuan adaptasinya ini luar biasa deh.
Bener-bener kayak bunglon yang bisa menyesuaikan diri dengan situasi sosial yang berbeda. Mereka bisa menjadi pusat perhatian ketika diperlukan, tetapi juga nyaman dalam peran yang lebih tenang.
Kalau situasinya menuntut mereka untuk jadi sosok yang asyik, mereka bakal langsung terlibat dalam percakapan. Tapi kalau, situasinya formal dan butuh ketenangan, bisa langsung switch jadi pendengar yang baik.
Kunci dari seorang ambivert adalah fleksibilitas. Fleksibilitas ini membuat ambivert nyaman di berbagai lingkungan sosial tanpa merasa tertekan untuk menjadi seseorang yang bukan diri mereka.
Baca Juga: Yuk Intip 5 Tipe Pasangan MBTI yang Cocok dengan ENFP
2. Keseimbangan Sosial
Meskipun ambivert senang bergaul, mereka tetap punya batasan. Biasanya, setelah bersosialisasi seharian penuh, mereka bakal menyendiri untuk isi ulang energi.
Dengan kata lain, mereka menikmati kehidupan sosial, tapi juga tahu kapan harus mengambil jeda sejenak. Itulah kenapa ambivert punya keseimbangan sosial yang oke banget.
Nggak sulit bagi mereka untuk melakukan aktivitas sosial kayak pergi ke pesta atau nonton konser bareng temen, tapi setelah itu bisa jadi pendiem sebentar buat isi ulang batre sosial
3. Keterampilan Komunikasi
Ambivert tuh jago banget ngobrol! Bicaranya nyambung dan bikin orang lain betah ngobrol bareng sama mereka karena ada aja topiknya.
Tapi di sisi lain, mereka juga punya kemampuan untuk jadi pendengar yang baik. Mereka tahu kapan harus bicara dan kapan harus diam.
Dalam sebuah diskusi, ambivert bisa aktif memberikan pendapat, tapi juga bakal menghargai apa yang orang lain katakan.
Keterampilan komunikasi yang baik inilah membuat ambivert punya banyak relasi.
Baca Juga: Inilah 5 Tipe MBTI Paling Pintar, Apa Kamu Termasuk?
4. Empati Tinggi
Ambivert juga punya empati tinggi lho. Hal ini karena mereka bisa memahami berbagai sudut pandang, baik dari sisi ekstrovert maupun introvert.
Mereka tahu rasanya jadi orang yang senang berbicara terbuka dan mendominasi percakapan, tapi juga paham bagaimana rasanya jadi pendengar yang tenang dan hati-hati banget sebelum ngomong.
Kemampuan untuk berpindah dari satu dunia ke dunia lain ini membuat ambivert lebih mudah merasakan apa yang dialami orang lain, sehingga mereka bisa menawarkan dukungan atau sekadar jadi pendengar yang baik ketika dibutuhkan.
Selain itu, ambivert punya kepekaan yang tinggi terhadap suasana sosial. Kemampuan untuk membaca situasi ini membuat ambivert sering jadi teman curhat yang diandalkan.
5. Jaringan Sosial Luas
Nah, ini seperti yang sudah aku bilang sebelumnya. Ambivert kan sering diandalkan jadi teman karena bisa ngerti di segala situasi, makanya jaringan sosial alias pertemanannya ini luas.
Soalnya, mereka bisa berteman sama siapa aja. Berbaur di sana-sini. Koneksinya luas deh.
Lingkaran pertemanan mereka luas, tapi yang paling dekat cuma segelintir orang. Mereka tahu banget siapa yang dipercaya untuk jadi tempat berkeluh kesah.
Tapi, bukan berarti menutup diri untuk bersosialisasi sama banyak orang.
Baca Juga: Penting! Ini 5 Perbedaan Growth Mindset dan Fixed Mindset
6. Fleksibel Menjalin Hubungan
Orang ambivert itu fleksibel banget dalam urusan hubungan karena mereka bisa nyambung sama berbagai tipe orang. Mulai dari yang introvert banget sampai ekstrovert, orang ambivert mampu mengimbangi.
Mereka punya sisi ekstrovert yang bikin gampang akrab, gampang ngobrol, dan nggak canggung di keramaian.
Tapi di saat yang sama, mereka juga punya sisi introvert yang bisa bikin mereka menikmati obrolan mendalam dan hubungan yang lebih dekat.
Kombinasi ini bikin ambivert jadi teman yang asik buat hangout, tapi juga bisa jadi pendengar yang setia kalau suaranya kalem sama orang introvert.
7. Pandai Mengelola Emosi
Ambivert tuh nggak mudah terseret emosi alias pandai mengelola emosi. Soalnya, mereka tahu kapan harus mengekspresikan perasaan dan kapan harus menahannya.
Kalau ada situasi yang memanas, ambivert biasanya bisa menenangkan diri dulu dan berpikir sebelum bereaksi, bahkan melihat dulu dari semua sudut pandang.
Tapi, kalau situasinya berubah tenang, baru berani mengutarakan pendapatnya sekalipun banyak orang. Makanya, lebih stabil secara emosional.
Selain itu, ambivert juga punya kemampuan untuk menilai situasi dengan lebih bijak. Mereka nggak gampang kebawa suasana ramai seperti ekstrovert yang cenderung impulsif, tapi juga nggak tenggelam dalam pemikiran terlalu dalam seperti introvert.
Keuntungan ini membuat ambivert dapat menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.
Baca Juga: Filosofi Hidup Biasa Aja, Seni Bertahan Biar Nggak Gampang Stres
Sebagai ambivert, kamu punya kelebihan yang nggak dimiliki semua orang, yakni kamu bisa nyaman saat rame-rame, tapi juga enjoy saat sendirian.
Fleksibilitas ini bisa jadi KEUNTUNGAN BESAR kalau kamu tahu kapan harus lebih terbuka atau kapan perlu ambil jarak.
Kamu bisa pakai sisi introvert untuk merenung dan mengasah kemampuan baru, dan memanfaatkan sisi ekstrovert buat bangun relasi yang mendukung PENGEMBANGAN DIRI.
Keseimbangan yang kamu punya bisa jadi dasar yang kuat untuk terus maju dan berkembang, baik di kehidupan pribadi maupun profesional!
Hal ini dapat kamu temukan melalui program
Mastery 30-Day Program “Self Development Accelerator” di Akademi Produktif
Dijamin, kamu akan mendapatkan langkah-langkah praktis untuk mencapai POTENSI MAKSIMALMU. Program ini akan membantumu untuk mencapai HIDUP PRODUKTIF dengan MINDSET PROGRAMING.
Belajar produktif gak cukup upgrade diri biasa. Saatnya kamu mencapai goals dengan MENGUBAH TOTAL MINDSET untuk jadi VERSI TERBAIK DIRIMU.
Dijamin, kamu jadi punya MINDSET BERKEMBANG, LEBIH CEPAT MENCAPAI IMPIAN, MENJADI LEBIH PRODUKTIF, DAN KARIR MELESAT.
Selain itu, dalam 30 hari ke depan, kamu akan belajar tentang LIFE ENGINEERING untuk MEMBONGKAR MINDSET DAN MENCIPTAKAN KEBIASAAN BARU.
Ada juga materi SELF TRANSFORMATION untuk MENGUBAH HIDUP agar KONSISTEN PRODUKTIF setiap hari.
BONUSNYA, kamu juga akan belajar tentang MIND PROGRAMMING dan MANIPULASI PIKIRAN lewat program OTAK BAWAH SADAR.
Menarik, bukan? Nggak sekedar BERUBAH tapi BERKEMBANG untuk jadi VERSI TERBAIK DIRIMU.
Program ini bakal bantu kamu MEMAHAMI POTENSI sebagai ambivert dan memaksimalkannya!