You are currently viewing Catat! 5 Tips Berhenti Jadi People Pleaser di Tempat Kerja

Catat! 5 Tips Berhenti Jadi People Pleaser di Tempat Kerja

Pembelajarproduktif.com – Halo, Sobat Pembelajar. Sebagai people pleaser, mengatakan ‘iya’ terhadap permintaan semua orang di tempat kerja mungkin bisa dibilang sebagai kebiasaan.

Ada perasaan nggak enak buat menolak permintaan orang lain. Meski sebenarnya diri sendiri lagi kewalahan. Tapi, tetep aja di-’iya’-kan sampai mengorbankan kepentingan sendiri. 

Walaupun niatnya baik, kebiasaan ini bisa membawa dampak buruk, terutama di lingkungan kerja lho. Itu sebabnya menjadi people pleaser bisa menjadi masalah besar. 

Sebelum aku bahas lebih jauh, ada baiknya kenalan sama pengertian people pleaser dan bahayanya di tempat kerja. Simak artikel ini sampai habis ya.

People Pleaser di Tempat Kerja

Pengertian people pleaser.

People pleaser adalah sebutan untuk orang yang selalu berusaha bikin orang lain senang tanpa memikirkan diri sendiri. Itu artinya, mereka rela mengorbankan kepentingan diri sendiri demi orang lain. 

Makanya, mereka sering banget bilang “iya” ke semua permintaan, meskipun sebenarnya nggak mampu atau malah nggak pengen. Hal ini dilakukan karena perasaan nggak enakan, sungkan menolak, dan menghindari konflik.

Terlalu mikirin orang lain membuat people pleaser selalu berusaha agar diterima, disukai, dan eksistensinya disadari.

Nah, di tempat kerja, jadi people pleaser itu bahaya banget. Soalnya, kalau kamu selalu setuju dan bantuin semua orang, sehingga waktu dan energi yang seharusnya buat tugas-tugas sendiri malah habis duluan karena bantuin orang lain.

Akibatnya, kamu jadi kewalahan, pekerjaan utamamu terbengkalai, dan bisa aja mengalami burnout dan stres. Niatnya sih baik ngebantuin orang, tapi orang-orang yang nggak tahu diri bakal seenaknya mengandalkan kamu. 

Bukannya jadi tim yang sehat, malah jadi orang yang gampang dimanfaatkan. Makanya, penting untuk berhenti jadi people pleaser agar hidupmu lebih produktif, seimbang, dan nggak gampang stres di tempat kerja.

Penasaran gimana caranya? Yuk, simak 5 tips di artikel ini sampai tuntas!

Baca Juga: Jangan Takut, 8 Cara Mengatasi Quarter Life Crisis Ini Bisa Bantu Hidup Kamu Lebih Baik

1. Mengenali Batasan Diri Sendiri

Mengenali batasan diri sendiri agar tidak menjadi people pleaser.

Langkah pertama untuk berhenti jadi people pleaser adalah mengenali batasan sendiri. Kalau kamu selalu mengiyakan semua permintaan yang datang, ujung-ujungnya malah merugikan dirimu sendiri. 

Coba bayangkan sebuah gelas. Gelas ini melambangkan kapasitasmu. Kalau kamu terus-menerus menuangkan air (permintaan orang lain) ke dalam gelas bahkan sampai sudah penuh, apa yang terjadi? 

Airnya tumpah dan kewalahan kan? Nah, sama halnya diri kamu. Kalau kamu tahu kapasitas dan batasan, maka kamu bakal tahu kapan harus berhenti dan bilang “nggak” secara tegas dan sopan.

Misalnya, kalau kamu udah punya banyak tugas yang belum selesai, jangan ragu buat bilang, “Maaf, aku masih sibuk ngerjain task A yang deadline-nya hari ini.” Itu tandanya, kamu tetap profesional tanpa harus mengorbankan diri sendiri. 

Dengan mengetahui batasan diri, kamu bisa lebih selektif dalam menerima permintaan orang. Hal ini akan membuatmu makin percaya diri, bahagia, dan menghargai diri sendiri. 

Baca Juga: Gen Z Harus Tahu! Ini 8 Tips Berhenti Kebiasaan Berhutang

2. Berlatih Mengatakan “Tidak” 

Tips berhenti menjadi people pleaser yakni berlatih mengatakan "tidak".

Berani bilang “tidak” itu penting banget supaya kamu nggak terus-terusan jadi people pleaser.  Kalau kamu selalu setuju sama permintaan orang, orang tersebut bakal bergantung kepadamu.

Ujungnya, kamu malah kehilangan dirimu sendiri, waktu dan tugas, serta momen bersantai. Padahal, kamu berhak kok untuk nggak selalu tersedia buat orang lain.

Dengan berani bilang “tidak,” kamu bisa menegaskan batasan yang jelas. Orang lain jadi tahu sampai mana kamu bisa membantu dan kapan butuh fokus ke pekerjaanmu sendiri. 

Bilang “tidak” bukan berarti kamu kasar, egois, dan nggak punya empati. Tapi, justru cara menghargai diri sendiri dengan menjaga keseimbangan antara kerjaan  dan kebahagiaan.

Kalau masih merasa nggak enak, kamu bisa menggunakan bahasa yang sopan dan memberikan alasan yang jelas kenapa menolak. Bisa juga kasih solusi alternatif supaya orang lain nggak merasa ditinggalkan.

Misalnya, bilang aja, “Aku belum bisa bantu saat ini karena ada kerjaan urgent. Tapi, kalau kamu butuh saran, aku bisa bantu kasih masukan nanti kalau kerjaanku beres.” 

Dengan begitu, kamu tetap membantu, tapi tidak sepenuhnya mengorbankan waktumu.

3. Fokus Pada Tugas Utama

Tips berhenti menjadi people pleaser yakni fokus pada skala prioritas.

Kalau kamu terlalu sering membantu tugas orang lain, kamu bisa melupakan tugas utamamu sendiri, bahkan menghambat pencapaian target yang udah ditentukan.

Makanya, penting banget punya prioritas yang jelas. Salah satu cara yang efektif adalah membuat blocking time agar produktivitasmu makin maksimal. 

Aku sudah pernah membuatkan penjelasannya tentang metode blocking time di artikel sebelumnya. Kamu bisa membacanya terlebih dahulu kalau masih belum paham.

Dengan menerapkan metode itu, kamu bisa tahu mana tugas yang harus dikerjakan duluan, dan mana yang bisa ditunda atau dilimpahkan. 

Menyusun prioritas akan membantu kamu tetap fokus pada tanggung jawab utama, sehingga pekerjaan jadi lebih terorganisir dan minim distraksi. 

Ingat, kamu juga punya tugas dan tanggung jawab sendiri. Jangan sampai semua itu terbengkalai karena kamu sibuk membantu orang lain gara-gara sungkan menolaknya. 

Baca Juga: 5 Tips Blocking Time untuk Maksimalkan Produktivitas

4. Memprioritaskan Diri Sendiri

Tips berhenti menjadi people pleaser yakni memprioritaskan diri sendiri.

Memprioritaskan diri sendiri bukan berarti egois. Hal tersebut justru sebagai bentuk menghargai diri sendiri. Kamu berhak buat merasa nggak harus selalu menyenangkan atasan atau rekan kerja. 

Padahal, mereka juga belum tentu memikirkan kamu di atas diri mereka sendiri. Ingat, kamu bekerja untuk dirimu sendiri, lho! Kamu berhak untuk menjaga kesejahteraan mental dan fisikmu.

Nggak apa-apa kok, buat jaga jarak dari permintaan yang berlebihan. Pekerjaan yang sehat adalah yang seimbang. 

Kamu juga butuh waktu buat istirahat, menghabiskan waktu dengan orang-orang tersayang, mengembangkan diri, dan menikmati hasil kerja kerasmu sendiri.

5. Membangun Kepercayaan Diri

Tips berhenti menjadi people pleaser yakni membangun kepercayaan diri.

Salah satu alasan kenapa orang susah berhenti jadi people pleaser adalah karena takut dinilai negatif. Takut dianggap egois, kurang peduli, atau bahkan nggak disukai. Makanya, takut banget buat bilang “tidak.” 

Padahal, setiap orang punya hak untuk memiliki batasan dan prioritasnya masing-masing. Makanya, penting punya kepercayaan diri. 

Kalau kamu udah percaya sama diri sendiri dan nilai-nilai yang kamu anggap benar, kamu bakal lebih santai buat bilang “tidak” tanpa terus-terusan mikirin apa kata orang. 

Lagipula, validasi nggak harus datang dari luar, kok. Kamu berharga tanpa harus cari pengakuan dari orang lain.

Dengan punya kepercayaan diri yang kuat, kamu bakal sadar kalau kebahagiaan dan kepuasan diri itu jauh lebih penting daripada sekadar nyenengin orang lain. 

Baca Juga: STOP! 8 Tips Berhenti Kecanduan Judi Online Dijamin Ampuh

Nah, itu dia cara berhenti jadi people pleaser. Menjadi people pleaser mungkin terasa nyaman awalnya karena kamu merasa senang bisa membantu orang lain. 

Tapi, lama-kelamaan kamu bisa kehilangan diri sendiri dan keseimbangan hidup. Makanya, kamu perlu stop jadi orang seperti itu di tempat kerja.

Apa kamu pernah mencoba salah satu caranya tapi nggak konsisten? Alias masih sering jadi orang nggak enakan lagi. 

Wah, berarti perlu ditingkatkan lagi tuh. Nggak bisa dipungkiri, jadi konsisten emang SUSAH.

Sekarang sih nggak jadi people pleaser. Eh ternyata besoknya people pleaser lagi.

Itu sebabnya kamu perlu STRATEGI JITU biar kebiasaan jadi people pleaser itu nggak muncul lagi. Nah, kamu bisa mengetahui semua itu melalui

Mastery 30-Day Program “Permanent Automatic Habit” di Pembelajar Produktif. 

Mastery 30-Day Program “Permanent Automatic Habit”.

Dalam program ini, kamu akan mempelajari cara khusus menghentikan kebiasaan buruk SECARA PERMANEN, termasuk berhenti jadi PEOPLE PLEASER YANG MERUGIKAN DIRI SENDIRI.

Selain itu, kamu juga akan mempelajari 100 TEKNIK membentuk kebiasaan berdasarkan NEUROSCIENCE DAN PSIKOLOGI PERILAKU. 

Program ini dirancang sesuai HABIT SCIENCE sesuai PSIKOLOGI dan CARA KERJA OTAK, agar kebiasaanmu bisa jadi permanen.

NGGAK SEKEDAR MOTIVASI-MOTIVASI BIASA, itu sebabnya DIJAMIN setelah ikut program ini semua habit kamu OTOMATIS JADI PERMANEN agar hidup LEBIH PRODUKTIF DAN RAIH KESUKSESAN LEBIH MUDAH.

Jadi Yuk Dapatkan Mastery 30-Day Program  “Permanent Automatic Habit”