You are currently viewing Lingkungan Yang Membuatmu Terus Gagal…

Lingkungan Yang Membuatmu Terus Gagal…

Apa kabar, sobat pembelajar? Semoga kabarmu baik terus ya…

Ingat, penyebab sulit membentuk habit terbagi menjadi 3 kategori yaitu Habit, Personal, dan Peers.

Nah, blog kali ini akan membahas ketegori terakhir penyebab sulit bentuk habit yaitu Peers atau faktor lingkungan (eksternal).

Aku sangat sarankan kamu untuk baca dahulu pembahasan sebelumnya mengenai penyebab sulit bentuk habit berdasarkan faktor habit-nya itu sendiri dan faktor personal supaya kamu dapat insight secara utuh, gak ada kesalahpahaman, dan jadi lebih konsisten.

Kamu bisa baca penyebab sulit habit dari faktor habit-nya sendiri (faktor 1 – 4) di sini dan faktor personal (faktor 5 – 8) di sini ya. Sekarang, aku akan langsung bahas dari faktor nomor 9 ya.

Lingkungan Toxic Bikin Habit Gagal

Pernah gak kamu bertanya-tanya, “Aku udah bentuk habit dengan baik dan benar tapi kok tetep gagal di tengah jalan ya?

Hmm… Jangan-jangan yang bikin gagal itu bukan kamu, tapi justru teman-teman dan lingkungan sekitar kamu.

Ternyata tanpa kamu sadari mereka lah yang bikin kamu merasa kesulitan untuk konsisten. Salah satunya mungkin mereka kurang suportif dengan niat baik kamu untuk jadi versi lebih baik.

Mari kita bahas lebih lanjut faktor-faktor lingkungan yang memengaruhi tingkat kesulitan kita bentuk habit.

9.   Sudut Pandang Orang Lain

Mungkin kamu bingung kenapa sudut pandang orang lain bisa bikin kita sulit bentuk habit. Sederhananya karena tiap orang-orang punya perspektifnya sendiri.

Kita akan merasa sulit bentuk habit kalau orang lain memandang habit kita jelek. Contohnya berhenti merokok di lingkungan tongkrongan warkop akan sulit. Kenapa?

Karena sudut pandang orang-orang di lingkungan tersebut, merokok itu dinilai positif dan berhenti merokok dinilai negatif.

Ini berkaitan dengan bagaimana value orang-orang yang ada di sekitar kita.

🔑 Kunci suksesnya: Bentuk habit yang positif sesuai dengan norma lingkungan.

10. Kondisi Lingkungan

Faktor ini cukup mudah untuk dipahami. Misalnya, gimana menurutmu jika kamu mau berhenti snacking tapi kulkas penuh dengan jajanan?

Kamu pasti akan kesulitan sekali untuk berhenti snacking, kan? Solusinya, kamu bisa mengganti isi kulkas dengan buah-buahan.

Contoh lainnya, kamu ingin lebih rajin olahraga tapi peralatan olahraganya jauh dari jangkauan kamu. Kamu bisa menaruh peralatan olahraganya di tempat yang bisa kamu jangkau dengan cepat.

Alasan kamu harus meletakkan peralatan olahraga di tempat yang bisa kamu jangkau lebih cepat adalah agar kamu tidak terdistraksi dan lingkungan kamu mendukung untuk segera melakukan olahraga.

Coba kamu bayangkan kalau diletakkan di tempat yang jauh. Tentunya, kamu lebih cenderung untuk malas mengambilnya alhasil jadi gak olahraga.

Awal-awalnya kamu akan semangat untuk olahraga, tapi apakah yakin semangat dan motivasi selalu tinggi? Suatu saat perasaan semangat dan motivasi akan menurun loh…

🔑 Kunci suksesnya: Perbarui lingkungan sekitar. Rekayasa ruangan atau tempat sekitar kamu dengan benda tertentu agar mendukung pembentukan kebiasaanmu.

11. Dukungan Sekitar

Proses pembentukkan habit yang kamu lakukan akan terhambat bila teman, keluarga, dan pasangan kamu gak mendukung. Relate gak nih?

Rasanya pasti gak semangat banget ya kalau gak dapat dukungan dari orang-orang terdekat. Misalnya kamu ingin berhenti belanja dan nongkrong ke mall namun kamu akan kesulitan kalau pasangan kamu gak setuju.

🔑 Kunci suksesnya: Ceritakan rencana habit kamu ke orang yang akan dukung kamu 100%. Kamu bisa join ke komunitas, salah satunya komunitas Sobat Pembelajar. Kalau kamu mau join, bisa join di sini ya!

12. Perilaku Kelompok

Coba kamu pikirkan, pengurus perpustakaan akan lebih mudah membentuk habit membaca buku dibandingkan dengan seseorang yang bukan pengurus perpustakaan, betul?

Contoh lainnya, anak pesantren akan dengan mudahnya mengaji setiap hari, karena dia ada di lingkungan yang terbiasa mengaji. Betul gak nih?

🔑 Kunci suksesnya: Cari klub buku, komunitas olahraga, kelompok belajar, atau lingkungan apapun yang sudah terbiasa melakukan habit yang mau kamu bentuk.

Akhirnya…

Aku senang banget karena artikel part ketiga dari pembahasan tentang 12 faktor penyebab sulit bentuk habit sudah selesai. Kamu bisa membaca part pertama di sini dan part kedua di sini. Jadi, aku akan rangkum dengan gambar ini ya:

Semoga pembahasan ini bisa membuat kita jadi lebih berhati-hati lagi saat bentuk habit positif dan kita jadi lebih memperhatikan faktor-faktor kegagalan supaya lebih konsisten.

Kalau kamu mau pembahasan yang lebih detail tantang cara bentuk habit, aku ingin merekomendasikan 3 e-book tentang habit.

E-book ini bahasanya mudah dimengerti dan banyak teknik yang gak bikin kamu bosan.

Kamu bisa dapatkan aksesnya di sini ya, yuk mulai bentuk habit dengan konsisten!

Salam Pembelajar!