You are currently viewing Oversharing di Media Sosial, Ini Bahaya dan Tips Mengatasinya

Oversharing di Media Sosial, Ini Bahaya dan Tips Mengatasinya

Pembelajarproduktif.com – Halo Sobat Pembelajar! Pernah keceplosan nge-share hal pribadi di media sosial? Wajar banget sih kalau kita cenderung pengen cerita ke semua orang. 

Sebagai pengguna aktif Instagram, aku paham rasanya, kok! Tapi, hati-hati oversharing, ya.

Oversharing atau terlalu sering membagikan kehidupan pribadi di media sosial bisa mendatangkan masalah. Hal ini bikin hidupmu jadi nggak tenang. 

Sayangnya, sebagian besar orang yang oversharing justru tidak menyadari bahwa mereka telah melakukannya. Padahal, informasi yang dibagikan di media sosial dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja. 

Coba deh bayangkan kalau informasi yang kamu share itu sampai ke tangan orang yang salah. Misalnya, kamu cerita soal rencana liburan di Instagram Stories, eh tiba-tiba ada yang memanfaatkan momen itu untuk hal nggak baik. 

Atau kamu yang dikit-dikit curhat panjang lebar soal masalah pribadi,  malah jadi bahan gosip. Nggak enak, kan?

Itulah kenapa oversharing di media sosial NGGAK BAIK, Sobat. BEDAKAN antara membangun personal branding dengan oversharing.

Penjelasan lebih lengkap tentang personal branding sudah pernah aku jelaskan di komunitas Sobat Pembelajar, ya. Yuk, gabung ke komunitasnya kalau masih kepo.

Lanjut membahas bahaya oversharing di media sosial, apa saja ya kira-kira?

Bahaya Oversharing di Media Sosial

Eitss, sebelum aku membahas bahaya oversharing, pastikan hal ini menjadi bahan refleksimu yaa. 

1. Mengancam Privasi

Bahaya oversharing di media sosial yakni mengancam privasi.

Ketika kamu terlalu sering membagikan informasi pribadi di media sosial, seperti alamat rumah, nomor telepon, atau detail kegiatan sehari-hari, kamu membuka celah bagi orang-orang yang mungkin punya niat buruk. 

Informasi tersebut bisa disalahgunakan untuk kejahatan seperti PENIPUAN ATAU PENCARIAN IDENTITAS. Masih ingat tren Instagram ‘Variasi Panggilan Nama Kamu’ yang sempat viral di tahun 2021?

Nah, ternyata banyak banget orang tak bertanggungjawab yang memanfaatkan tren ini sebagai MODUS PENIPUAN. Mereka mencari tahu semua panggilan kesayangan korban dari kecil sampai sekarang lewat tren ‘Variasi Panggilan Nama Kamu’.

Padahal, pertanyaan yang muncul di fitur Instagram berkaitan dengan data pribadi yang secara nggak sadar tak boleh disebar karena mengancam privasi. 

2. Menjadi Korban Peretasan

Bahaya oversharing di media sosial yakni mengancam privasi.

Semakin banyak informasi pribadimu yang tersebar, semakin rentan kamu terhadap berbagai risiko. 

Orang nggak bertanggung jawab bisa menggunakan data tersebut untuk melakukan pencurian identitas, meretas akun lain yang mungkin terhubung, atau bahkan mengeksploitasi informasi tersebut untuk tindakan kriminal. 

Lebih dari itu, informasi pribadi yang kamu anggap sepele juga bisa jadi alat untuk manipulasi atau penipuan online. Jadi, penting banget untuk LEBIH SELEKTIF DAN HATI-HATI saat berbagi di media sosial!

Nggak lucu kan  kalau tiba-tiba akun sosmed kamu di-hack? Lebih parahnya nomor teleponmu dibombardir pesan aneh dari nomor tidak dikenal?

Baca Juga: Detoks Media Sosial: Cara Efektif Mengatasi Kecanduan Media Sosial

3. Mengganggu Kesehatan Mental

Bahaya oversharing di media sosial yakni mengganggu kesehatan mental.

Terkadang, membandingkan diri dengan orang lain di media sosial jadi kebiasaan yang nggak sehat. Hal ini bisa mempengaruhi kesehatan mental, terutama ketika merasa hidup ini nggak seindah atau sehebat yang terlihat di feed orang lain. 

Oversharing bisa memperburuk perasaan tersebut. 

Lebih parahnya lagi, ada rasa ketidakpuasan saat posting-an kamu nggak mendapat  jumlah likes atau komentar seperti yang kamu harapkan. Kamu bisa MERASA KECEWA, STRES, atau bahkan berpikir orang lain nggak menyukaimu.

Itulah mengapa oversharing sering berkaitan dengan kondisi kesehatan mental, seperti depresi atau gangguan kecemasan.

Terlalu sering mengumbar kehidupan pribadi di media sosial kadang dilakukan untuk mencari validasi atau perhatian dari orang lain yang punya pemikiran serupa. Hal ini bisa mendorong kamu untuk terus terjebak dalam kebiasaan yang nggak sehat.

4. Merusak Hubungan

Bahaya oversharing di media sosial yakni merusak hubungan dengan orang terdekat.

Pernah nggak kepengen banget cerita masalah di sosmed? Siapa sih yang nggak pernah ngerasain gitu. 

Tapi, coba deh pikir lagi, curhat di medsos itu nggak selalu jadi solusi terbaik. Masalah pribadi sebaiknya diselesaikan secara pribadi aja. Kalau diumbar ke publik, bisa bikin masalahnya makin runyam. Itulah yang seringkali dialami oleh orang-orang terdekatku. 

Belum lagi kalau banyak yang ikut nimbrung, jadi makin ribet.

Untuk itu, aku menyaran kamu untuk pelan-pelan berhenti oversharing dengan menerapkan tips berikut.

Baca Juga: Gen Z Harus Tahu! Ini 8 Tips Berhenti Kebiasaan Berhutang

Tips Menghindari Oversharing

Setelah kamu mengetahui bahaya oversharing, kamu harus segera menghindarinya. Untuk itu, berikut tips menghindarinya. Simak sampai habis ya!

1. Memikirkan Dua Kali Sebelum Posting

Tips mengurangi oversharing di media sosial yakni pikir dua kali sebelum mengunggah postingan.

Sebelum nge-post sesuatu, tanya dulu ke diri sendiri, “Perlu nggak ya orang lain tahu soal ini?” Kalau jawabannya nggak, mending urungkan niatmu.

Ingat, sekali diunggah, informasi tersebut akan sulit dihapus dan bisa menimbulkan dampak negatif yang tidak terduga. Kebiasaan ini juga akan melatih untuk berpikir lebih matang sebelum bertindak, lho.

2. Membagikan Momen Secukupnya

Tips mengurangi oversharing di media sosial yakni membagikan secukupnya saja.

Kalau emang pengen sharing, coba pilih informasi yang aman dan nggak terlalu personal. Misalnya, kalau kamu habis makan di tempat keren, boleh banget share di stories. 

Atau sekarang kamu lagi hobi memasak, kamu bisa membagikan hasil masakanmu atau kesenanganmu lain ke media sosial. Tapi, TETEP ADA BATASAN, ya. Nggak semua aktivitasmu orang lain perlu tahu, kan?

Kalau kamu ingin berbagi konten lebih pribadi, kamu bisa membuat akun terpisah yang hanya diikuti oleh orang-orang terdekatmu.

Baca Juga: Anti Jenuh dan Tetap Fokus! Ini 8 Cara Mengatasi Burnout yang Efektif Akibat Pekerjaan

3. Lebih Selektif Mengikuti Tren

Tips mengurangi oversharing di media sosial yakni lebih selektif dalam mengikuti tren.

Salah satu penyebab oversharing ya perasaan Fear of Missing Out (FOMO) alias takut ketinggalan. Apalagi dalam tren di dunia maya.

Tren di media sosial bisa bikin kita tergoda untuk ikut-ikutan. Tapi, tetaplah selektif. Nggak semua tren harus kamu ikuti, apalagi kalau berisiko membuatmu oversharing. 

Salah satunya ya tren ‘Variasi Panggilan Nama Kamu’ seperti yang sudah aku singgung sebelumnya.

4. Re-evaluasi Konten Lama

Tips mengurangi oversharing di media sosial yakni melakukan evaluasi ulang konten lama.

Nggak ada salahnya buat ngecek ulang postingan lama kamu. Kalau ada yang terlalu personal atau udah nggak relevan, mending dihapus atau diarsipkan, deh.

Baca Juga: STOP! 8 Tips Menghilangkan Iri Dengki Agar Kamu Bahagia

SETIAP ORANG MEMPUNYAI HAK UNTUK MENJAGA PRIVASINYA.. Jangan sampai keinginan untuk eksis di media sosial malah bikin kamu kehilangan privasi. Ingat, nggak semua informasi perlu diumbar ke publik. 

Jadi, mulai sekarang coba deh lebih selektif lagi dalam membagikan informasi di media sosial. Prioritaskan keamanan dan privasi kamu, ya.

Tapi, kalau kamu susah menghilangkan kebiasaan oversharing di media sosial, Kamu bisa mempelajari dalam “Mastery 30-Day Program “Permanent Automatic Habit” di Akademi Produktif.

Mastery 30-Day Program “Permanent Automatic Habit”.

Dalam program ini, kamu akan mempelajari cara khusus menghentikan kebiasaan buruk SECARA PERMANEN, termasuk oversharing di media sosial.

Bahkan, nggak hanya menghilangkan, TAPI JUGA MENCEGAH KEBIASAAN ITU KEMBALI. Bonusnya, kamu akan bakal mempelajari cara membangun kebiasaan atau habit secara konsisten anti gagal. 

Jadi Yuk Dapatkan Mastery 30-Day Program “Permanent Automatic Habit”