Pembelajarproduktif.com – Halo, Sobat Pembelajar. Pernah denger istilah growth mindset dan fixed mindset nggak? Kedua pola pikir ini sangat populer dibahas karena perbedaannya yang cukup signifikan.
Pada awalnya, dipopulerkan oleh seorang psikolog bernama Carol Dweck dalam bukunya yang berjudul Mindset: The New Psychology of Success.
Berdasarkan hasil risetnya, Carol membuktikan bahwa dengan membangun suatu pola pikir yang senantiasa pengen berkembang merupakan kunci keberhasilan.
Kalau kamu sudah menetapkan pola pikir tertentu, maka akan sangat mempengaruhi caramu dalam merespon situasi untuk meraih keberhasilan. Baik itu di lingkungan sekolah, tempat kerja, maupun kehidupan pribadi.
Itu sebabnya, pola pikir seseorang bisa menjadi penentu kesuksesan atau malah penghalang terbesar. Kalau kamu punya growth mindset, kamu akan terus berkembang menjadi versi terbaik dirimu.
Tapi, kalau kamu terjebak dalam fixed mindset, kamu bisa jadi stagnan di situ-situ aja.
Nah, artikel ini bakal membahas 5 perbedaan utama antara growth mindset dan fixed mindset agar pola pikirmu makin berkembang.
Pola pikir ini nggak hanya berlaku dalam hal pendidikan atau karier, tapi juga mempengaruhi cara berhubungan dengan orang lain, menghadapi masalah, bahkan saat membuat keputusan penting lho.
Apa itu Growth Mindset?
Growth mindset adalah pola pikir yang meyakini bahwa kemampuan atau kecerdasan seseorang dapat berkembang seiring berjalannya waktu melalui usaha, kerja keras, strategi, hingga bantuan orang lain.
Orang yang punya pola pikir ini percaya kalau kemampuan mereka bukan sesuatu yang tetap, melainkan bisa ditingkatkan. Itu sebabnya mereka nggak takut gagal, suka tantangan, terus belajar, dan punya rasa kepercayaan diri.
Jadi, kalau mengalami kesulitan atau tantangan, orang dengan growth mindset justru melihatnya sebagai peluang untuk jadi menjadi lebih baik.
Misalnya, kalau kamu nggak jago Matematika, bukan berarti kamu nggak bisa, hanya saja butuh lebih banyak waktu dan usaha untuk menguasainya.
“Matematika itu susah, tapi kalau aku rajin latihan dan minta bantuan, pasti bisa kok.” Ini artinya, kemampuan dan kecerdasan bisa ditingkatkan seiring dengan usaha.
Oleh sebab itu, dengan growth mindset, kamu akan terus mencoba sampai berhasil meski harus jatuh bangun. Kamu percaya bahwa dengan latihan, dedikasi, dan konsisten, kemampuanmu akan meningkat.
Baca Juga: STOP! 8 Tips Menghilangkan Iri Dengki Agar Kamu Bahagia
Apa itu Fixed Mindset?
Berbeda dengan growth mindset, kalau fixed mindset kebalikannya nih. Fixed mindset adalah pola pikir yang meyakini bahwa kecerdasan, bakat, dan kemampuan seseorang yang dimiliki itu tetap, nggak bisa diubah. Gampangnya, udah bawaan dari lahir.
Makanya, orang-orang yang punya fixed mindset cenderung gampang berpuas diri setelah mendapatkan kesuksesan dan takut keluar dari zona nyaman.
Bagi mereka, kemajuan bukan sesuatu yang bisa dicapai dengan usaha atau kerja keras.
Selain itu, mereka menghindari tantangan karena takut gagal. Orang dengan pola pikir seperti ini cenderung melihat kegagalan sebagai musibah, bukan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh
Jadi, kalau kamu punya fixed mindset, kamu seringkali berpikir kalau sudah punya batasan tertentu. Misalnya, kamu nggak jago matematika, maka kamu akan berpikir.
“Emang dari sananya aku nggak pinter Matematika. Mau gimana pun juga nilainya tetep jelek.”
Ini artinya, mereka bakal enggan buat belajar lebih lanjut atau mencoba mengembangkan kemampuan tersebut karena tidak akan ada gunanya. Belum apa-apa udah pasrah duluan.
Baca Juga: Meraih Work Life Balance Pakai 5 Cara ini, Mudah Banget!
5 Perbedaan Growth Mindset dan Fixed Mindset
Nah, setelah tahu pengertiannya, yuk simak apa saja perbedaan keduanya agar bisa terus berkembang dan menjadi versi terbaik dirimu.
1. Menghadapi Tantangan
Kalau menghadapi tantangan, orang dengan growth mindset akan melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar dan bertumbuh menjadi lebih baik. Mereka akan merangkul tantangan itu tanpa perasaan takut.
Soalnya, mereka tahu bahwa setiap kesulitan merupakan sebuah wadah bagi diri mereka berkembang. Nggak stagnan di situ-situ aja.
Bisa nambah skill baru, pengalaman baru, bahkan membuat diri mereka makin kuat dari sebelumnya.
Sedangkan, orang dengan fixed mindset cenderung menghindari tantangan. Mereka menganggap tantangan adalah sebuah risiko yang membawa ke jurang kegagalan. Kalau perlu, harus dihindari sejauh-jauhnya.
Mereka memilih berada di zona nyaman. Nggak mau ‘main’ terlalu jauh karena takut nggak aman. Lagipula risikonya gede. Gimana kalau gagal dan keliatan nggak kompeten?
Hal-hal seperti itulah yang membuat orang dengan fixed mindset terkesan ‘belum dicoba udah takut duluan’.
Baca Juga: 5 Cara Mengembangkan Growth Mindset
2. Merespon Kegagalan
Dalam merespon kegagalan, orang dengan growth mindset justru melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar dan memperbaiki diri. Mereka percaya bahwa kegagalan adalah bagian dari proses menuju kesuksesan.
Gagal? Nggak masalah. Wajar kok. Bangkit lagi. Coba lagi. Belajar salahnya di mana. Malah kalau nggak gagal, manusia nggak akan pernah belajar. Makanya, mereka nggak takut gagal.
Sedangkan, orang dengan fixed mindset menganggap kegagalan adalah sebuah aib yang menandakan bahwa mereka nggak layak. Nggak punya kemampuan. Nggak kompeten.
Biasanya, mereka cenderung minder dan langsung nyerah kalau gagal. Sekali gagal ya gagal semuanya. Soalnya, mereka melihat kegagalan sebagai akhir dari segalanya.
3. Menikmati Usaha
Orang dengan growth mindset percaya kalau usaha adalah kunci untuk berkembang dan meraih kesuksesan. Itu sebabnya mereka akan senantiasa berusaha meski diterpa kegagalan.
Mereka menghargai proses dan kerja keras. Soalnya, mereka tahu bahwa usaha yang konsisten akan membawa hasil yang diinginkan. Bagi mereka, proses menuju kesuksesan itu sendiri jauh lebih penting daripada hasil akhir.
Makanya, menikmati usaha dan setiap langkah dalam perjalanan dalam mencapai tujuan.
Sedangkan, orang dengan fixed mindset cenderung menganggap usaha itu nggak penting. Kalau mereka harus berusaha keras, itu tandanya nggak cukup berbakat.
Mereka percaya bahwa kemampuan seseorang udah ditentukan sejak lahir dan nggak bisa diubah. Jadi, kalau mereka fokus ke hasil daripada menikmati usaha.
Nggak berhasil sekali langsung putus asa. Akibatnya, mereka seringkali menyerah lebih cepat ketika menghadapi kesulitan.
Baca Juga: Bukan Be Yourself, Ini Prinsip Hidup yang Tepat Agar Hidupmu Lebih Produktif
4. Menyikapi Kritik
Dalam menyikapi kritik, orang dengan growth mindset lebih terbuka dan mau menerima segala bentuk umpan balik, termasuk kritik.
Bagi mereka, umpan balik adalah sesuatu yang berharga untuk belajar dan memperbaiki diri. Apalagi kalau kritik itu disampaikan dengan baik.
Makin seneng tuh biasanya. Soalnya menganggap kritik sebagai bentuk perhatian dan kepedulian dari orang lain atas kemampuan mereka.
Sebaliknya, orang dengan fixed mindset cenderung defensif terhadap kritik. Mereka mudah tersinggung oleh kritik ataupun bentuk umpan balik.
Alih-alih belajar memperbaiki diri, kritik justru dianggap sebagai serangan personal terhadap kemampuan mereka.
5. Memandang Kesuksesan Orang Lain
Ketika melihat orang lain sukses, seseorang dengan growth mindset akan merasa termotivasi untuk mencapai hal yang sama.
Mereka melihat kesuksesan sebagai tujuan yang bisa dicapai dengan kerja keras. Maka dari itu, mereka akan bekerja keras dengan menjadikan orang lain sebagai role model.
Sebaliknya, orang dengan fixed mindset cenderung merasa iri atau minder ketika melihat orang lain berhasil. Mereka merasa kemampuannya terbatas, sehingga tidak bisa mengejar kesuksesan orang lain.
Baca Juga: 4 Jenis Mindset yang Bisa Merubah Hidupmu menjadi Lebih Baik
Nah, itulah 5 perbedaan orang yang punya growth mindset dan fixed mindset dalam menjalani kehidupan.
Growth mindset membuka lebih banyak peluang untuk berkembang, sementara fixed mindset seringkali membuatmu susah buat keluar dari zona nyaman dan mencapai potensi maksimalmu.
Cara kita berpikir itu penting banget, lho. Dari cara kamu menghadapi masalah, mengambil pelajaran dari kesalahan, menerima kritik, sampai cara memandang kesuksesan orang lain.
Jadi, kalau kamu pengen terus maju dan berkembang, coba deh mulai pikiran positif dan buka diri sama hal-hal baru.
Selain itu, kamu juga perlu panduan agar bisa MAKIN OPTIMAL l jadi versi terbaik dirimu. Nah, caranya kamu bisa temukan melalui
“Mastery 30-Day Program “Self Development Accelerator” di Akademi Produktif
Program ini akan membantumu untuk mencapai HIDUP PRODUKTIF dengan MINDSET PROGRAMING.
Belajar produktif gak cukup upgrade diri biasa. Saatnya kamu mencapai goals dengan MENGUBAH TOTAL MINDSET untuk jadi VERSI TERBAIK DIRIMU.
Dijamin, kamu jadi punya MINDSET BERKEMBANG, LEBIH CEPAT MENCAPAI IMPIAN, MENJADI LEBIH PRODUKTIF, DAN KARIR MELESAT.
Selain itu, dalam 30 hari ke depan, kamu akan belajar tentang LIFE ENGINEERING untuk MEMBONGKAR MINDSET DAN MENCIPTAKAN KEBIASAAN BARU.
Ada juga materi SELF TRANSFORMATION untuk MENGUBAH HIDUP agar KONSISTEN PRODUKTIF setiap hari.
BONUSNYA, kamu juga akan belajar tentang MIND PROGRAMMING dan MANIPULASI PIKIRAN lewat program OTAK BAWAH SADAR.
Menarik, bukan? Nggak sekedar BERUBAH tapi BERKEMBANG untuk jadi VERSI TERBAIK DIRIMU.