Pembelajarproduktif.com – Halo Sobat Pembelajar! Ternyata, Gen Z adalah kaum yang mudah sekali kena masalah mental dalam dunia pekerjaan. Kena marah dikit, langsung down. Ditegur kesalahannya dikit, juga langsung down. Nah, kira-kira apa penyebab Gen Z rentan kena masalah mental?
Ternyata permasalahan Gen Z saat ini banyak sekali. Mulai dari gempuran teknologi, ekonomi yang gak stabil, sampai masalah sosial yang makin banyak, sehingga kaum Gen Z merasa kewalahan. Kalau kamu kaum Gen Z, kamu pasti merasakan hal ini, bukan?
Bagi kamu yang bukan kaum Gen Z, mungkin kamu bertanya, “kenapa Gen Z lebay?” Atau “Kenapa mental Gen Z lembek?” Dikit-dikit kena mental, padahal masalahnya gak seberapa besar dibandingkan zaman-zaman sebelumnya.
Eits… kamu juga harus ingat kalau setiap generasi mempunyai masalahnya sendiri. Kamu yang bukan kaum Gen Z gak bisa menjudge begitu saja untuk kaum Gen Z. Aku sebagai kaum milenial justru melihat tantangan zaman Gen Z ini berbeda dan jauh lebih unik.
Apa saja memang tantangan kaum Gen Z akhir-akhir ini? Yuk simak artikel ini sampai habis karena aku akan membahas beberapa alasan mengapa kaum Gen Z mudah sekali kena masalah mental.
Mudah Down, Ini 8 Alasan Gen Z Rentan Kena Masalah Mental dan Cara Mengatasinya
Setelah aku telusuri lebih dalam, ternyata ada 8 faktor penyebab Gen Z rentan kena masalah mental. Berikut 8 faktor penyebab dan cara mengatasi masalah mental Gen Z:
1. Tertekan secara Akademis dan Pekerjaan
Pernah gak sih kamu merasa kalau hidup kamu kayak lari maraton yang gak ada habisnya? Tuntutan akademik yang gila-gilaan, ekspektasi tinggi dari orang tua dan orang lain, sampai dapat pekerjaan yang keren, sehingga menambah tingkat stres kamu.
Kalau kamu merasa seperti itu, coba deh kamu meluangkan waktu untuk istirahat dan melakukan hobi yang kamu suka. Hidup itu gak cuma soal prestasi akademis atau karier, tapi juga soal menikmati perjalanan dan merawat diri sendiri.
2. Penggunaan Media Sosial
Kira-kira nih apakah kamu sering merasa insecure atau down saat liat postingan orang lain yang kayaknya hidupnya sempurna banget?
Jika iya, ya wajar saja kamu mudah kena masalah mental. Itu karena media sosial itu sudah menjadi bagian dari hidup kaum Gen Z sehari-hari.
Dari feed Instagram sampai video TikTok, kaum Gen Z sering banget membandingkan diri dengan orang lain, yang kadang membuat kamu merasa gak cukup baik.
Untuk itu, aku menyarankan kamu sebagai kaum Gen Z untuk membatasi waktu penggunaan media sosial dan fokuslah pada apa yang bikin kamu bahagia. Ingat, apa yang kamu lihat di sana sering kali cuma highlight reel, bukan realita sehari-hari.
Baca Juga: Detoks Media Sosial: Cara Efektif Mengatasi Kecanduan Media Sosial
3. Menghadapi Ketidakpastian Ekonomi
Kaum Gen Z juga sedang dihadapkan masalah ketidakpastian ekonomi. Biaya kuliah yang mahal, hutang yang menumpuk, dan persaingan kerja yang semakin ketat. Semua itu bisa membuat kaum Gen Z mudah cemas terkait masa depan.
Untuk itu, aku sarankan kamu mulai belajar mengatur keuangan dari sekarang. Kamu bisa mencoba untuk menabung secara rutin, meskipun jumlahnya kecil. Cara ini penting agar kamu merasa lebih siap dan tenang dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.
4. Menghadapi Perubahan Sosial dan Lingkungan
Kaum Gen Z juga hidup di zaman ketika isu-isu seperti perubahan iklim, ketidakadilan rasial, dan ketidaksetaraan ekonomi sering menjadi bahan pembicaraan.
Kesadaran ini bagus, tapi di sisi lain, bisa membuat kamu sebagai kaum Gen Z merasa cemas dan khawatir tentang masa depan dan masyarakat dunia.
Untuk itu, cara menghadapi masalah seperti ini adalah kamu bisa terlibat dalam kegiatan yang mendukung isu-isu yang kamu pedulikan itu. Cara ini penting agar kamu merasa lebih berdaya dan bisa mengurangi rasa cemas.
Baca Juga: 4 Langkah Perubahan Untuk Generasi Rebahan
5. Minim Dukungan Kesehatan Mental
Kaum Gen Z sebenarnya sudah mulai banyak yang sadar terkait isu kesehatan mental. Tapi, kesadaran itu gak diimbangi dengan akses fasilitas kesehatan mental yang mendukung.
Banyak dari kaum Gen Z masih bingung harus mulai dari mana untuk menyelesaikan permasalahannya.
Kalau kamu masih masih merasa takut untuk bercerita, tolong jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. Ini penting agar tingkat stres kamu berkurang, sehingga kamu gak mudah down lagi saat menjalani kehidupan.
6. Berkurangnya Interaksi Tatap Muka
Kaum Gen Z terkenal dengan kecanggihannya dalam menggunakan teknologi sebagai alat komunikasi sehingga interaksi tatap muka semakin berkurang. Padahal, interaksi tatap muka sangat penting untuk membangun hubungan sosial yang kuat.
Untuk itu, aku sangat menyarankan kamu tetap meluangkan waktu untuk bertemu teman dan keluarga secara langsung. Kamu bisa mencoba aktivitas bersama yang bisa membuat kalian lebih dekat, misalnya makan bersama atau sekadar jalan-jalan.
Baca Juga: Awas! Ini 4 Gaya Komunikasi yang Harus Kamu Pahami Supaya Gak Lagi Miskomunikasi
7. Masih Ada Stigma Seputar Kesehatan Mental
Meskipun kesadaran terkait kesehatan mental semakin meningkat, stigma tentang masalah ini tetap masih menempel bagi sebagian besar orang.
Banyak dari kaum Gen Z masih takut membuka suara tentang apa yang dirasakan. Itu karena mereka masih khawatir bakal dihakimi atau dianggap lemah oleh mereka yang masih mempunyai stigma ini.
Untuk itu, ketika kamu masih menemukan orang seperti ini, kamu bisa memberikan edukasi kepada orang-orang di sekitarmu tentang kesehatan mental.
Kamu bisa membicarakan hal ini melalui perasaan dan pengalaman kamu dengan cara yang halus, sopan, dan terbuka untuk mengurangi stigma masalah kesehatan mental.
Ini penting agar stigma seperti ini bisa hilang dari benak pikiran sebagian besar masyarakat Indonesia.
Atau kamu juga bisa menjadi pendengar yang baik dan mendukung teman yang mungkin lagi menghadapi masalah mental. Terkadang, kehadiran dan dukungan kamu bisa berarti banyak bagi mereka.
8. Menghadapi Dunia yang Cepat Berubah
Kaum Gen Z tumbuh di dunia yang sangat cepat berubah. Dari teknologi yang berkembang pesat sampai perubahan sosial, semua ini bisa membuat kaum Gen Z merasa sulit menemukan kestabilan dan merasa aman.
Untuk itu, cara kamu bisa menghadapi dunia yang cepat berubah ini adalah fleksibel dan terbuka terhadap perubahan. Kamu bisa berfokus pada pengembangan diri dan keterampilan agar kamu bisa beradaptasi dengan dunia yang terus berubah.
Baca Juga: Cara Menyikapi Rasa Takut Menghadapi Fase Dewasa
Jadi gimana Gen Z? Mungkin kamu merasa kaget dengan semua permasalahan itu yang ternyata bisa mempengaruhi kesehatan mental. Mungkin kamu merasa capek dengan semua permasalahan itu dan stres menjalani kehidupan ini.
TAPI… kamu gak usah khawatir. Kamu tetap bisa menjalani hidup ini penuh bahagia dan tenang ketika kamu bisa mengelola energi dengan baik.
Ini penting agar kamu gak cepat merasa capek, kewalahan, stres, hingga cepat marah saat menjalani kehidupan.
Ingin tahu caranya? Kamu bisa mempelajarinya dalam Mastery 30-Day Program “Infinite Energy Balance” di Pembelajar Produktif.
Dalam program ini, kamu akan mempelajari cara mengelola energi manusia: FISIK, MENTAL, EMOSIONAL, dan SPIRITUAL.
Keempat energi manusia tersebut sangat penting karena dapat menentukan segala tindakan yang kamu lakukan selama menjalani kehidupan ini.
Ketika kamu mempelajari semua energi manusia tersebut, DIJAMIN kamu gak akan lagi merasa CAPEK, STRES, OVERWHELMED, bahkan BURNOUT saat menjalani kehidupan ini.
Itu karena kamu sudah tahu cara merespons setiap peristiwa yang ada di dunia ini. Kamu semakin sadar dengan energi kamu sehingga kamu berusaha untuk MENGHEMAT ENERGI kamu untuk sesuatu yang lebih penting.