Memang dalam mencoba memulai suatu kebiasaan atau habit tidaklah mudah. Semuanya membutuhkan proses dan waktu yang tidaklah singkat.
Selama proses itu pula, kita akan sering mengalami kegagalan atau kesalahan entah itu karena kita sendiri ataupun karena lingkungan kita.
Dalam memulai suatu proses kita pasti akan mengawalinya dengan merencanakannya terlebih dahulu.
Tidak ada proses yang bisa berjalan dengan baik tanpa adanya rencana yang matang.
Namun, tahu kah kamu, walaupun kita sudah punya rencana yang baik, dalam pelaksanaannya kita akan mendapati bermacam kesulitan.
Pertanyaannya adalah, bagaimana cara kamu mengatasi kesulitan itu supaya kamu bisa lancar melakukan habit kamu?
Ketika mendengar pertanyaan seperti itu, banyak orang akan menjawabnya dengan cepat sembari berkata, “ketahui dulu kesulitannya dan setelah ditemukan tentukan solusinya untuk mengatasi kesulitan itu!”
Memang jawabannya sesimpel itu. Namun, tentunya jawaban itu tidak semudah ketika kamu mau mencobanya, khususnya buat kamu yang baru pertama kali akan mencoba memulai habit baru.
Untuk itulah, kamu harus mengetahui suatu cara atau prinsip yang bisa kamu gunakan untuk mengatasi kesulitan kamu.
Implementation Intention
Prinsip implementation intention merupakan suatu strategi yang bisa kamu terapkan untuk tetap konsisten dalam mencoba membentuk suatu habit meskipun dilanda berbagai kesulitan.
Prinsip ini telah terbukti secara psikologis yang dapat memicu kita untuk cenderung melakukan tindakan secara konsisten dan tentunya untuk menciptakan suatu habit.
Jika-Maka
Prinsip implementation intention ini dapat diterapkan secara sederhana dalam bentuk rencana Jika-maka atau yang sering kamu dengar sebagai konsep sebab-akibat.
“Jika skenario X muncul, maka aku akan melakukan aksi Y”
Penggunaan konsep rencana jika-maka ini dapat kamu terapkan dalam membentuk habit dengan membuat situasi X sebagai suatu variabel TEMPAT dan WAKTU dan aksi Y merupakan suatu PERILAKU.
Nah, supaya kamu lebih baik untuk mencoba menerapkannya, kamu bisa mencobanya dengan membuat tiga pertanyaan ini di setiap bagiannya.
Misalnya, kamu ingin mencoba lebih rutin dalam berolahraga seperti lari pagi agar kamu tetap sehat dan bugar.
Buat melakukannya, kamu bisa mencoba menanyakan dirimu ketiga pertanyaan diatas seperti ini:
- Ngapain? (“Aku mau lari pagi“)
- Kapan? (“Jam 7.15 pagi“)
- Dimana? (“Trek lari di dekat rumah“)
Akhirnya kamu akan mendapatkan suatu rencana seperti ini, “Aku akan lari pagi setiap jam 7.15 di trek lari di dekat rumah!”
Terlihat simpel bukan? Nah, kalau kamu masih bingung, tidak jadi masalah. Mari kita coba contoh berikutnya.
Misalnya, kamu adalah seorang pegawai kantoran atau mungkin seorang mahasiswa/pelajar yang aktif diorganisasi.
Kamu ingin sekali mencoba membentuk hubungan kerja yang baik di kantor atau di organisasi dengan satu tim kerja kamu.
Nah, untuk menerapkan prinsip implementation intention, jangan lupa untuk mengawalinya dengan membuat tiga pertanyaan seperti sebelumnya beserta jawabannya.
Jadinya seperti ini…
- Ngapain? (“Memberikan apresiasi ke orang lain“)
- Kapan? (“Setiap selesai meeting“)
- Dimana? (“Ketik di HP, kirim lewat email atau social media“)
Jadinya, kamu bisa menggabungkannya seperti ini, “Aku akan memberikan apresiasi ke karyawan/teman yang lain setiap selesai meeting melalui email atau sosial media dari HP.”
Temukan polanya
Kalau kamu sudah memahami tentang penggunaan habit loop, kamu akan lebih mudah untuk menemukan pola dari prinsip implementation intention.
- Skenario (time + location) akan berperan sebagai sebuah trigger yang dapat kamu gunakan untuk memicu habit yang akan kamu lakukan.
- Aksi (behavior) akan berperan sebagai routine yang dapat membantu kamu untuk tetap konsisten dalam melakukan habit yang kamu bentuk.
Akhirnya…
Penerapan prinsip implementation intention ini dapat menjadi pilihan untuk kamu yang ingin tetap lancar dalam membentuk habit.
Namun, dalam penerapannya tentunya kamu akan mengalami beberapa kesulitan juga tapi itu tidak jadi masalah.
Kalau setelah beberapa percobaan tidak berhasil, kamu mesti sering melakukan revisi terhadap rumus yang sudah kamu buat.
Untuk memperoleh suatu habit, implementation intention harus terus dievaluasi dan dimodifikasi hingga stabil.
Tetaplah semangat untuk mencobanya dan semoga kamu segera bisa menerapkan habit yang ingin kamu coba.
Salam Pembelajar!