Kondisi sulit
Setiap orang pasti pernah mengalami kondisi sulit dalam kehidupannya. Entah itu karena pekerjaan, pendidikan, keluarga, sosial, atau bahkan karena keadaan ekonomi.
Tak jarang, berbagai kondisi-kondisi sulit ini dapat mengganggu ketenangan dan kenyamanan hidup setiap orang.
Umumnya, setiap orang memiliki cara tersendiri untuk merespon dan menghadapi berbagai kondisi sulit. Dimana setiap respon yang diberikan dipengaruhi oleh pikiran.
Kita pasti tahu, pikiran yang baik tentunya akan menghasilkan respon atau tindakan yang baik pula.
Begitu juga sebaliknya, pikiran yang negatif dapat menyebabkan setiap respon yang kita berikan kurang baik dan dapat berdampak buruk bagi diri kita.
Umumnya, pikiran negatif ini sering muncul akibat adanya overthinking.
Overthinking
Overthinking merupakan suatu perilaku ketika seseorang memikirkan banyak hal secara berlebihan dan terus-menerus.
Umumnya, overthinking ada dua jenis, yaitu overthinking merenungkan masa lalu dan overthinking mengkhawatirkan masa depan.
Kedua jenis overthinking ini dapat dipicu akibat adanya rasa khawatir, rasa takut, adanya trauma akibat kejadian masa lalu, dan berpikir tentang kemungkinan buruk yang akan terjadi di masa depan.
Dalam menyikapi permasalahan overthinking ini, kita perlu tahu ternyata ada beberapa pemahaman yang keliru mengenai overthinking yang umum diketahui orang.
Nah, dibawah ini ada beberapa common mistake dan solusinya yang mungkin bisa membantu kamu untuk mengetahui lebih jauh tentang overthinking.
1. Overthinking justru bagus karena jadinya aku punya skill critical thinking
Sebenarnya ini merupakan dua hal yang berbeda. Critical thinking umumnya dilakukan seperlunya.
Contohnya, ketika membahas sebuah isu atau topik permasalahan di sebuah organisasi, saat berdiskusi, saat melakukan kegiatan perkuliahan, ataupun ketika ingin menggalih informasi.
Pada intinya, critical thinking akan menghasilkan suatu hal yang berguna baik kepada orang lain dan juga kepada diri sendiri.
Sedangkan overthinking menyebabkan pribadi seseorang sulit mengambil tindakan karena dihantui oleh rasa khawatir, takut, dan berbagai hal negatif lainnya.
2. Overthinking merupakan bawaan lahirku yang membuat aku sering kepikiran banyak hal
Memang ada orang yang memiliki bawaan lahir yang suka kepikiran banyak hal (overthinking). Namun, tentunya semuanya bisa diperbaiki dengan melatih pikiran.
Kita pasti tahu bahwa kemampuan dan karakter setiap orang dapat dibentuk dan diasah dengan cara belajar dan berlatih. Sama halnya juga dengan pikiran.
Pikiran yang berlebihan dapat diperbaiki dengan melakukan serangkaian latihan secara berulang-ulang sehingga dapat menjadi kebiasaan yang bisa mengubah perilaku seseorang dari overthinking menjadi lebih stabil.
3. Kepribadianku cenderung sering overthinking
Sama dengan penjelasan di nomor 2, sebenarnya overthinking bukanlah sebuah kepribadian. Justru overthinking merupakan jenis mental habit negatif yang bisa kamu ubah.
Kamu bisa mengubahnya dengan berbagai macam cara seperti jujur kepada diri sendiri bahwa kamu sedang mengalami overthinking bisa dengan menanyakannya kepada dirimu sendiri lalu akui dan terima perasaan itu untuk sementara waktu hingga mampu berdamai dengannya.
Selain itu, kamu juga bisa mencari teman berbagi cerita, ataupun mulai beradaptasi dengan memulai habit-habit baru yang bisa mengatasi overthinking seperti berolahraga, membaca buku, atau menulis jurnal dan berbagai hal lainnya.
4. Aku merasa tetap perlu memikirkan masa lalu dan masa depan
Nah, untuk poin yang terakhir ini memang betul. Agar setiap kegiatan yang kamu lakukan tidak terganggu, kamu bisa mengagendakan waktu kamu untuk memikirkan tentang masa lalu dan masa depan kamu.
Contohnya, setiap minggu jam 5 sore, aku bakal meluangkan waktu untuk memikirkan tentang perjalanan masa lalu dan rencana di masa depanku.
Habit Statement
Nah, tenyata untuk mengatasi overthinking kita bisa merancang beberapa kebiasan loh.
Tentunya, kebiasaan ini bisa kita mulai dari hal-hal kecil dan sederhana supaya bisa memudahkan kita untuk konsisten melakukannya.
Nah, istilah dalam merancang habit ini disebut Habit statement.
Dalam habit statement, terdapat tiga komponen yaitu trigger, routine, dan reward.
Trigger merupakan hal-hal yang bisa menjadi pemicu untuk melakukan habit seperti perasaan, pemikiran, atau berbagai situasi dan kondisi.
Kemudian routine merupakan hal yang dilakukan sebagai respon dari trigger. Lalu, yang terakhir adalah reward merupakan penghargaan atau hasil setelah melaksanakan routine.
Contohnya,
- Setiap kamu merasa sedang overthink (trigger), kamu akan langsung menjernihkan pikiran kamu dari berbagai perandaian atau imajinasi (routine) supaya kamu bisa merasa lebih tenang dan bisa mengontrol diri (reward).
- Setiap kamu kepikiran suatu hal negatif (trigger), kamu akan mencari teman buat ngobrol dan minta pendapatnya (routine) supaya kamu tidak terkurung dalam satu sudut pandang saja
- Setiap kamu kepikiran suatu hal secara berlebihan (trigger), kamu akan memikirkan segalanya dalam 1 menit, setelah itu cukupkan (routine) supaya memberi waktu untuk berpikir, tapi tidak tenggelam (reward)
Manfaat
Manfaat mengurangi overthinking seperti dengan melakukan metode diatas dapat memudahkan kita dalam mengambil keputusan, tidak kehilangan peluang untuk melakukan sesuatu, lebih fokus dan tidak terdistraksi, serta dapat enjoy seharian dengan gembira.
Nah, berbagai metode diatas merupakan sebagian dari berbagai metode lain yang bisa kamu terapkan untuk mengatasi kebiasan overthinking.
Namun, jangan lupa, bahwa respon bahagia dan sedih dari hasil pikiran kamu punya waktunya masing-masing untuk dirasakan dan diterima.
Kamu hanya perlu tahu cara menyikapinya dengan baik, sehingga perlahan kamu bisa menemukan makna diri kamu sendiri.
Sampai jumpa di tulisan berikutnya
Salam pembelajar!