You are currently viewing Filosofi Hidup Biasa Aja, Seni Bertahan Biar Nggak Gampang Stres

Filosofi Hidup Biasa Aja, Seni Bertahan Biar Nggak Gampang Stres

Pembelajarproduktif.comHalo, Sobat Pembelajar. Merasa terbebani nggak sih sama tuntunan hidup di zaman sekarang? Kalo iya, maka kamu harus mengenal filosofi hidup biasa aja yang dipopulerkan oleh Alain de Botton.

Alain menyorot bahwa aspek bahwa hidup bahagia di zaman sekarang tuh susah banget. Soalnya tuntutannya tuh kadang nggak apple to apple. 

Harus punya tabungan 100 juta sebelum umur 25 tahun lah, gaji dua digit, masuk Forbes 30 Under 30 Asia lah, masuk universitas bergengsi pakai beasiswa, dan masih banyak lagi. 

Apalagi kalau suka membandingkan diri sendiri dengan pencapaian orang lain yang keliatan keren banget. Pokoknya perfect deh. Apa nggak makin susah tuh buat hidup bahagia.

Semua ini dulunya membuatku bertanya, “Am I worthy?”, “Am I good enough?” aku jadi berpikir, apakah aku harus selalu berlomba untuk jadi yang terbaik dari orang lain? 

Apakah kebahagiaan hanya bisa dicapai dengan harta dan prestasi? 

Atau, mungkin ada cara lain untuk bahagia, misalnya hidup dengan ‘sederhana’?

Sampai aku menemukan ada yang namanya filosofi hidup biasa aja oleh Alain dalam bukunya yang berjudul Philosophy of Everyday Life. 

Nah, di artikel ini, aku bakal membahas pandangan Alain de Botton dan cara-cara yang bisa kamu praktekkan di kehidupan sehari-hari biar lebih rileks. Dijamin, hidupmu bakal minim stress.

1. Mengenal dan Menerima Kekurangan Diri

Filosofi hidup santai 1: mengenal dan menerima diri sendiri.

Menurut Alain, bahagia tuh nggak sebatas seberapa banyak uangmu atau seberapa besar pencapaian hidupmu. Namun, lebih ke bagaimana cara kamu menerima diri sendiri dan berdamai dengan segala kelebihan serta kekurangannya.

Itu sebabnya, Alain percaya bahwa hidup bahagia adalah soal memahami diri, bersyukur dengan hal-hal kecil, dan nggak terlalu menuntut kesempurnaan. 

Sederhana tapi berarti, bukan?

Pertama, yang harus dilakukan adalah mengenal dan menerima kelemahan diri sendiri. Nggak perlu maksa buat jadi sempurna, namanya juga manusia. Udah ada porsinya masing-masing.

Aku dan kamu sedang dalam perjalanan buat jadi versi terbaik diri sendiri. Jadi, kesalahan atau gagal itu hal yang pasti bakal ada. 

Kalau kamu bisa menerima keadaan diri sendiri apa adanya, kamu jadi lebih mudah buat merangkul keunikanmu dengan percaya diri.

Selain itu, kualitas hubungan juga harus diutamakan. Nggak masalah kok kalau nggak punya sirkel. Punya temen satu sampai dua yang penting tulus tuh termasuk privilege lho.

Baca Juga: 8 Cara Tepat Mengatasi Konflik di Lingkungan Kerja Bikin Semua Masalah Cepat Selesai

2. Memahami Rasa Cukup

Filosofi hidup santai 2: memahami rasa cukup.

Menurut Alain de Botton, mengerti rasa cukup alias bersyukur adalah kunci untuk merasa bahagia. Sederhana, bukan?

Ia mengatakan bahwa seringkali manusia tanpa sadar mengejar banyak hal yang sebenarnya nggak terlalu penting. Misalnya, ‘ngasih makan’ Instagram. Pengen keliatan gaul dengan nongkrong di tempat fancy cuma buat instastory, padahal dompet lagi seret.

Nah, dengan memahami konsep “cukup,” seseorang bisa jadi lebih fokus terhadap apa yang benar-benar mereka butuhkan, bukan sekadar ikut-ikutan alias FOMO.

Namun, rasa cukup ini bukan berarti menghentikan ambisimu. Tapi, lebih ke tahu kapan harus berhenti mengejar sesuatu yang justru bikin capek dan overthinking

Merasa cukup secara otomatis membuat seseorang lebih tenang dan bahagia. Hal ini karena individu nggak lagi merasa tertekan oleh kompetisi atau ekspektasi yang  nggak ada ujungnya.

Merasa cukup adalah sebuah cara untuk berdamai dengan diri sendiri dan menikmati hidup dengan lebih santai. 

3. Menikmati Momen Sekarang

Filosofi hidup santai 3: mengenal dan menerima diri sendiri.

Pernah nggak merasa overthinking berlebihan terhadap sesuatu yang belum aja terjadi? Itu sebabnya, Alain de Botton menyampaikan bahwa manusia sepatutnya untuk ‘hidup’ di masa sekarang.

Live in the present. Hal ini bisa mengurangi gangguan dan distraksi atas ketakutan berlebih di masa depan. Aku maklum kok kalau kamu merasa begini. 

Soalnya, aku dulu juga begitu. Takut dan overthinking pada masa depannya, sampai aku melupakan bahwa kehidupan yang aku jalani saat ini adalah impianku beberapa tahun silam.

Misalnya, saat aku masuk ITB. Aku punya ketakutan besar nanti lulus ITB mau jadi apa dengan jurusan yang nggak begitu aku sukai. 

Ketakutan itu membuatku sampai lupa bahwa masuk ITB adalah impian terbesarku sewaktu di bangku sekolah. Dan mungkin, sebagian impian anak SMA lain.

Aku hidup pada impianku sebelumnya, tapi lupa karena terlalu memikirkan masa depan yang belum tentu seburuk bayanganku. Dari sini Alain de Botton mengajarkan untuk meromantisasi kehidupan saat ini.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara fokus pada diri sendiri, menerima kenyataan yang ada saat ini, nggak terjebak di masa lalu secara berlarut-larut, nggak memikirkan masa depan berlebihan, berdamai dengan rasa insecure, dan ‘berteman’ dengan masalah yang dihadapi. 

Atau hal sesederhana kamu menikmati hidangan enak yang sedang kamu makan adalah bentuk meromantisasi hidup. 

Baca Juga: STOP! 8 Tips Menghilangkan Iri Dengki Agar Kamu Bahagia

4. Memaknai Pekerjaan

Filosofi hidup santai 4: memaknai pekerjaan.

Alain de Botton percaya bahwa pekerjaan yang benar-benar membuat bahagia adalah pekerjaan yang bermakna. Jadi, nggak semata-mata menghasilkan banyak uang. 

Nggak dapat dipungkiri, kebahagiaan tertinggi adalah ketika mampu bermanfaat bagi orang lain. Maka dari itu, pekerjaan akan terasa lebih memuaskan kalau selaras dengan nilai-nilai atau minat yang kamu percaya. 

Jadi, bukan sekadar mencari gaji, tapi pekerjaan itu punya arti penting dan bisa memberi dampak positif, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.

Misalnya, kalau kamu suka membantu orang, pekerjaan yang melibatkan interaksi dan kontribusi langsung ke masyarakat, seperti di bidang pendidikan atau kesehatan, besar kemungkinan akan terasa memuaskan daripada pekerjaan lain. 

Dengan begitu, sebagai manusia bukan hanya bekerja seperti robot untuk hidup, tapi juga untuk memberi makna. Makanya, bisa lebih bahagia.

5. Menjaga Keseimbangan

Filosofi hidup santai 5: menjaga keseimbangan.

Menurut Alain de Botton, menjaga keseimbangan tuh penting banget buat ngerasa bahagia. Kalau kamu kebanyakan fokus di satu bagian aja, misalnya cuma ngejar karier atau materi, hidup bakal terasa kosong di aspek lain. 

Makanya, Alain menyarankan untuk membagi waktu dengan bijak, biar nggak kehilangan hal-hal penting kayak hubungan pribadi, waktu istirahat, atau melakukan hobi. 

Hidup yang seimbang tuh bikin kamu nggak cuma terjebak dalam rutinitas kerja, tapi juga punya waktu buat hal-hal yang kasih makna dan kebahagiaan lain.

Selain itu, de Botton juga bilang kalau keseimbangan ini membantu untuk hidup dengan cara yang tenang. Ketika kamu nggak terlalu sibuk ngejar kesuksesan atau validasi dari luar, kamu bisa lebih menikmati momen dengan orang tersayang. 

Jadi, keseimbangan itu semacam “rem” supaya nggak kepikiran terus tentang pencapaian, tapi juga bisa menikmati momen-momen kecil. Dengan begitu, hidup bakal terasa utuh dan bahagia

Pas sesuai porsinya, nggak ada yang “kurang” atau “berlebihan.”

Baca Juga: 6 Cara Bersyukur Ini Bantu Hidup Kamu Lebih Bahagia

Nah, dengan begitu, nggak perlu jadi kayak Elon Musk atau orang hebat lainnya agar kamu bahagia. Dari sudut pandang Alain de Botton, justru kebahagiaan itu bisa ditemukan dalam hal-hal sederhana setiap harinya.

Misalnya, menikmati momen kecil, menerima kekurangan diri, atau hidup tanpa beban ‘harus selalu jadi nomor satu’. Jadi “orang biasa” bukan berarti nggak punya ambisi atau mengubur impianmu kok.

Tapi, ini tentang menemukan ketenangan dengan jadi diri sendiri di tengah zaman yang makin kapitalis. Nggak perlu hidup luar biasa buat merasa kamu berharga, karena terkadang kebahagiaan sejati itu justru ada di balik hal-hal kecil yang nggak terlihat.

Meski begitu, kamu juga tetap harus mengembangkan diri. Dalam hal ini, kamu perlu sebuah panduan agar bisa MAKIN OPTIMAL jadi versi terbaik dirimu. Nah, caranya kamu bisa temukan melalui

“Mastery 30-Day Program “Self Development Accelerator” di Akademi Produktif

Mastery 30-Day Program “Self Development Accelerator.

Program ini akan membantumu untuk mencapai HIDUP PRODUKTIF dengan MINDSET PROGRAMING.

Belajar produktif gak cukup upgrade diri biasa. Saatnya kamu mencapai goals dengan MENGUBAH TOTAL MINDSET untuk jadi VERSI TERBAIK DIRIMU.

Dijamin, kamu jadi punya MINDSET BERKEMBANG, LEBIH CEPAT MENCAPAI IMPIAN, MENJADI LEBIH PRODUKTIF, DAN KARIR MELESAT. 

Selain itu, dalam 30 hari ke depan, kamu  akan belajar tentang LIFE ENGINEERING untuk MEMBONGKAR MINDSET DAN MENCIPTAKAN KEBIASAAN BARU. 

Ada juga materi SELF TRANSFORMATION untuk MENGUBAH HIDUP agar  KONSISTEN PRODUKTIF setiap hari. 

BONUSNYA, kamu juga akan belajar tentang  MIND PROGRAMMING dan MANIPULASI PIKIRAN lewat program OTAK BAWAH SADAR. 

Menarik, bukan? Nggak sekedar BERUBAH tapi BERKEMBANG untuk jadi VERSI TERBAIK DIRIMU. Jadi Yuk Dapatkan Mastery 30-Day Program “Self Development Accelerator”