Pembelajarproduktif.com – Halo Sobat Pembelajar! Selain MBTI, kamu tahu 4 temperamen manusia, tidak? Katanya, tipe kepribadian ini sudah ada sejak zaman Yunani Kuno, abad sebelum masehi.
Kamu ingin tahu apa itu temperamen manusia? Kalau mau tahu, simak artikel ini baik-baik karena aku di sini akan membahas apa itu 4 temperamen manusia beserta 4 jenis temperamen manusia itu.
Apa Itu Temperamen Manusia?
Temperamen manusia adalah sebuah teori yang dikembangkan oleh Hippocrates, seorang filsuf Yunani Kuno sekitar 460 SM – 370 SM. Yes… teori ini jauh lebih tua daripada teori MBTI yang baru muncul sekitar tahun 1942.
Temperamen itu berarti kecenderungan seseorang dalam merespons sesuatu, baik internal maupun eksternal. Setiap orang memiliki caranya sendiri dalam merespons sesuatu.
Misalnya, mungkin bagi kamu yang pendiam, kamu merasa panik ketika bertemu dengan orang baru. Berbeda dengan orang yang aktif, justru dia merasa bersemangat saat bertemu dengan orang baru.
Jadi, temperamen manusia adalah teori yang mempelajari bagaimana seseorang bertindak atau merespons sesuatu yang terjadi di sekitarnya.
Baca Juga: Ternyata Beda! Ini Dia Perbedaan karakter dan Kepribadian
4 Jenis Temperamen Manusia
Hippocrates membagi tipe kepribadian menjadi empat jenis temperamen manusia, yaitu sanguinis, plegmatis, koleris, dan melankolis. Setiap karakter manusia itu memiliki perbedaan dalam merespons sesuatu yang ada di dunia ini.
1. Sanguinis
Ciri-ciri yang menonjol dalam sanguinis adalah mereka cenderung bersemangat, mudah bergaul, ekstrovert, dan penuh energi. Ciri-ciri tersebut menjadi kelebihan sanguinis dalam merespons sesuatu di sekitarnya.
Saat bertemu orang lain, mereka sangat bersemangat dan aktif dalam suatu interaksi. Mereka adalah orang yang mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.
Namun di sisi lain, mereka cenderung kurang konsisten dan sulit fokus pada satu hal saja. Itu adalah efek ketika mereka terlalu aktif terhadap segala sesuatu yang ada di sekitarnya.
Tapi tenang saja, kekurangan sanguinis seperti itu bisa ditangani dengan baik jika kamu tahu caranya.
Salah satu cara mengatasi sulit fokus adalah mencoba belajar mengerjakan satu tugas dalam satu waktu tertentu. Pastikan kamu menghilangkan potensi distraksi agar kamu gak kehilangan fokus.
Selain itu, bagi kamu yang tipe sanguinis, kamu juga bisa membuat jadwal pekerjaan atau aktivitas secara teratur. Pastikan kamu menetapkan aktivitas itu dengan keterangan yang jelas dan waktu secara spesifik.
Misalnya, kamu menjadwalkan pekerjaan membuat konten mulai pukul 09.00 sampai 10.00. Lalu, aktivitas menulis buku mulai pukul 10.00 sampai 11.00, dan seterusnya. Pastikan kamu melakukan pekerjaan atau aktivitas itu secara konsisten dan tepat waktu.
2. Koleris
Ciri-ciri menonjol dalam temperamen manusia tipe koleris adalah selalu berusaha mendominasi suatu hal, memiliki motivasi tinggi, dan berorientasi pada tujuan. Kurang lebih tipe koleris sama seperti tipe sanguinis, tetapi koleris cenderung lebih baik dalam segi manajemen dan kepemimpinan.
Hal itulah yang membuat kelebihan koleris adalah mampu mengambil keputusan dengan baik, memimpin suatu perusahaan atau organisasi dengan baik, hingga mampu bekerja dengan efisien dan efektif. Itu karena mereka lebih terstruktur dalam melakukan sesuatu.
Di balik kelebihan itu, ada kekurangan koleris yang sering muncul, seperti cenderung keras kepala, sulit peka terhadap perasaan orang lain, hingga terlalu tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu.
Namun, kekurangan koleris itu bisa diatasi jika kamu tahu caranya. Bagi kamu yang tipe koleris, aku menyarankan kamu untuk belajar mendengarkan dan mempertimbangkan pendapat orang lain. Ini penting agar kamu juga mendapatkan respect dari mereka juga.
Selain itu, kamu juga perlu mengatur stres dengan baik. Sikap tergesa-gesa bisa muncul akibat terlalu banyak hal yang harus kamu kerjakan. Tentu saja, tingkat stres juga ikut meningkat sehingga pengelolaan stres sangat penting kamu pelajari.
Baca Juga: 8 Tips Mengatasi Stres Kerja Ini Pulihkan Produktivitas Kamu Lebih Cepat
3. Melankolis
Berbeda dengan dua tipe temperamen manusia di atas, ciri-ciri tipe melankolis adalah introvert dan cenderung sensitif terhadap sesuatu. Mereka juga suka merenung dan cermat dalam memikirkan sesuatu. Sifat perfeksionis juga sering muncul dalam tipe melankolis.
Dengan ciri-ciri tersebut, kelebihan tipe melankolis adalah mudah memahami perasaan orang lain, mampu berpikir out of the box, teliti dalam pekerjaannya, hingga mampu berkontribusi penuh terhadap suatu hal.
Dibalik kelebihan tersebut, kekurangan tipe melankolis adalah rentan mengalami kecemasan dan depresi akibat terlalu perfeksionis atau sangat teliti terhadap suatu hal. Mereka juga terlalu kritis terhadap diri sendiri maupun orang lain akibat sering memikirkan sesuatu secara berlebihan.
Bagi kamu yang tipenya melankolis, cara mengatasi kekurangan itu adalah mempelajari teknik manajemen stres. Ini penting agar kamu gak cepat merasa cemas berlebihan hingga depresi.
Kamu juga perlu belajar menerima kesalahan dan kekurangan karena gak semua hal itu harus perfek atau sempurna. Melakukan kesalahan adalah hal yang wajar bagi siapapun sehingga gak usah terlalu khawatir dengan hal itu.
4. Plegmatis
Ciri-ciri menonjol tipe plegmatis adalah tenang, santai, stabil, dan memiliki empati. Tidak jauh berbeda dengan tipe melankolis, hanya saja tipe plegmatis jauh lebih tenang daripada melankolis yang mudah cemas.
Ciri-ciri itulah yang menjadi kelebihan plegmatis, seperti bisa menjaga ketenangan dalam situasi sulit, bisa diandalkan, ramah, bahkan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.
Namun dibalik ciri-ciri tersebut, ada beberapa kelemahan tipe plegmatis, seperti cenderung pasif, kurang motivasi untuk berkembang, dan terlalu berhati-hati dalam mengambil risiko.
Bagi kamu yang tipe plegmatis, aku menyarankan kamu untuk memiliki tujuan yang jelas. Jangan terlalu santai dalam menjalani hidup ini. Kamu harus ada tujuan yang jelas dalam melakukan sesuatu di dunia ini.
Selain itu, kamu juga perlu belajar menghadapi konflik secara langsung. Aku tahu kalau kamu cenderung berhati-hati dalam mengambil risiko karena takut berhadapan langsung dengan konflik.
Tapi konflik adalah sesuatu yang gak bisa setiap orang hindari. Jadi, alih-alih menghindari konflik, lebih baik belajar cara menghadapi konflik.
Baca Juga: 4 Langkah Menguasai Skill Problem Solving
Nah setelah aku menjelaskan apa itu temperamen manusia dan 4 jenis temperamen manusia, kira-kira kamu tipe temperamen manusia seperti apa?
Apakah kamu seorang sanguinis, koleris, melankolis, atau plegmatis?