I’M BACK!
Halo, Sobat Pembelajar!
Setelah lama tidak menulis artikel di blog pembelajarproduktif.com, sekarang aku kembali lagi nih. Memang, belakangan ini aku agak sibuk buat bisa aktif nulis di sini, karena mainly aku bikin konten di Instagram, daily. Yes, I post new contents on IG every single day.
Di post kali ini, aku cuma mau menuliskan sedikit refleksi aja dari apa yang selama ini aku lakukan. Kebetulan, 31 Agustus 2021, aku berulang tahun yang ke-23 dan aku merasa SUPER GRATEFUL dengan apa yang aku jalani sekarang. Puas? Tentu tidak.
Banyak orang yang berpikir kalau bersyukur berarti berpuas diri. Atau, kalau kita gak puas dan mau terus mencapai lebih banyak hal, maka kita berarti kurang bersyukur. Jujur, aku gak setuju dengan mindset ini. Bisa aja kok kita penuh dengan rasa syukur tapi gak berpuas diri sama sekali.
Banyak banget yang mau aku capai di hidup ini. Tapi, apapun tantangannya, aku terus bersyukur dengan apa yang aku jalani.
MEMULAI KARIR SEBAGAI SELF-EMPLOYED
Sebetulnya, bisa dibilang aku adalah seorang fresh graduate. Aku baru lulus kuliah S2 di awal 2021, menyelesaikan perjalanan studi bertahun-tahun. Yaahhhh, lumayan lah, nambah satu gelar lagi. Kata mereka, ketika kita lulus sekolah dan kuliah, barulah kita masuk ke dunia yang sebenarnya. The Real World.
Sekarang, semuanya serba beda. Dulu, aku mesti fokus belajar, sekarang mesti fokus bekerja. Harus mikirin cari duit dari mana, bikin rencana masa depan, mau bikin apa aja, dan mau berkarya serta berkontribusi di mana. Untungnya, aku sudah terbiasa melakukan semuanya sejak kuliah dulu. Ya, aku gak kaget ketika transisi ke dunia kerja.
Soalnya, toh dari kuliah dulu aku juga sudah mulai kerja. Aku sudah bikin banyak proyek pribadi (bisa dilihat di postingan Instagram https://www.instagram.com/p/CT3yZFeL0um) dan sering berkarya. Kontribusi juga lewat berbagai pengabdian masyarakat dan membuat sesuatu yang bermanfaat bagi sekitar.
Akhirnya, aku memilih menjadi SELF EMPLOYED (orang yang bekerja untuk dirinya sendiri) selama kuliah. Please note, ini gak nge-judge siapapun seperti EMPLOYEE (orang yang bekerja di perusahaan) karena setiap orang punya jalannya masing-masing. Jujur, aku puas dan senang dengan keputusan ini.
TAPI SAYANGNYA BANYAK TANTANGAN…
1. Cuannya dikit
Sudah jelas, tantangan nomor 1 adalah, “Duitnya dari mana? Banyak gak?” Jujur, ketika baru mulai, pertanyaan ini sangat menghantui. Kenapa? Namanya kerja ya kita harus menghasilkan duit kan? Umumnya, penghasilan self employed itu dikit banget KETIKA BARU MULAI.
Mungkin kau mikirnya kalau kita bekerja sendiri atau bikin bisnis, maka kita auto-kaya. Salah besar! Banyak yang punya penghasilan banyak, tapi coba deh perhatikan, sudah berapa lama dia membangun bisnis, branding, dan berpengalaman di bidang itu. Syukurnya, karena aku udah terbiasa bekerja sejak kuliah, aku punya beberapa skill set yang bisa dipakai, dan aku bisa dapat penghasilan yang Alhamdulillah cukup untuk kebutuhan sehari-hari, keinginan, nabung, dan investasi dikit-dikit.
Jadi, lama-kelamaan income kita akan naik kok, dan bahkan bisa mengejar teman-teman yang bekerja di perusahaan juga.
2. Gak di-support lingkungan
Orang tua gak dukung. Teman pada nyinyir. Gak ada support system. Itu yang pertama kali aku rasakan. Tentu, sebagai seorang yang punya gelar S.T. dan M.T., orang tua berharap aku bisa jadi engineer. Sayangnya, passion aku memang bukan di situ. Teman-teman juga bilang, “Ngapain sih lo bikin konten? Emang ada duitnya? Mending lo apply kerja aja deh.”
Aku juga malu sih. Masa anak ITB yang lulus S2 malah nyemplung ke bidang self development. Gak cocok banget gitu…. Apalagi, ketika memulai, aku berjuang sendiri dan gak ada teman yang dukung.
Kuncinya sih perlahan-lahan cari teman yang ada di satu sistem, makanya aku cari teman creator yang lain.
TERUS SOLUSINYA GIMANA?
Kalau kamu mau jadi seorang SELF EMPLOYED juga, aku punya beberapa tips. Semuanya juga aku lakukan, jadi ini bukan teori doang tapi berdasarkan pengalaman ya.
- Stay foolish, stay hungry. Sampai sekarang aku harus belajar hal baru setiap hari. Baca buku, dengerin podcast, ikut online course.
- Stop dengerin orang lain, dengerin diri sendiri. Ini adalah pelajaran hidup yang wajib banget dipegang kalau kita mengambil jalur yang “gak umum”. Kebanyakan dengerin dan peduli sama omongan orang malah bikin kita insecure loh
- Miliki mentor. Di bidang pekerjaan manapun, ini emang sebuah kunci. Aku punya mentor kreator, mentor bisnis, mentor pengembangan diri, dan banyak lagi. Kita harus rendah hati dan mau menerima masukan.
- Tentukan tujuan, buat perencanaan. Semua harus ada target. Kalau di kantor ada KPI, maka kalau self-employed KPI-nya harus kita bikin sendiri. Misi, visi, strategi, ya harus dibuat. Kalau enggak, nanti kita jalan terus tapi gak jelas arahnya ke mana. Ujung-ujungnya ya tersesat.
TERUS BERJUANG!
Artikel kali ini adalah sebuah refleksi yang aku rasakan, semoga ada manfaat yang bisa kamu dapatkan ya. Terutama buat kamu yang sedang atau mau menjadi self-employed atau bangun bisnis, semangat terus dan mari belajar bersama!
Salam pembelajar!
Umar Al Faruqi